Connect with us

Ruang Sujud

Israel Gelar Wajib Militer Bagi Yahudi Ultra Ortodoks, Ada Apa?

Avatar

Published

on

Monitorday.com – Mahkamah Agung Israel pada hari Selasa memutuskan bahwa para pria ultra-Ortodoks yang sebelumnya dibebaskan dari wajib militer harus mengikuti wajib militer.

Keputusan tersebut juga menyatakan bahwa para pria ultra-Ortodoks yang belajar di seminari-seminari agama tidak dapat lagi didanai pemerintah jika mereka menolak untuk menjalani wajib militer tanpa dibebaskan secara resmi.

Pengecualian wajib militer bagi pria ultra-Ortodoks, yang telah berlangsung selama beberapa dekade, telah memecah belah warga Israel sejak awal berdirinya negara tersebut.

Anggota komunitas ultra-Ortodoks, atau Haredim, sangat menentang wajib militer, sementara kaum Yahudi sekuler dan non-Ortodoks menganggap pengecualian tersebut melanggar prinsip kesetaraan.

Perdebatan mengenai pengecualian ini meningkat dalam beberapa bulan terakhir di tengah perang Israel di Gaza dan Lebanon, yang meningkatkan kebutuhan akan tentara tambahan.

“Pada puncak perang yang sulit, beban ketidaksetaraan menjadi lebih dari sebelumnya,” demikian keputusan pengadilan yang disetujui dengan suara bulat oleh kesembilan hakim.

Dua partai ultra-Ortodoks dalam koalisi Netanyahu yang berkuasa, United Torah Judaism dan Shas, mengecam keputusan tersebut.

“Tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat menghalangi orang-orang Israel untuk mempelajari Taurat dan siapa pun yang pernah mencoba hal ini di masa lalu telah gagal total,” kata Aryeh Deri, kepala partai Shas dan sekutu dekat Netanyahu.

United Torah Judaism mengatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk keputusan tersebut.

Para pria ultra-Ortodoks menghadiri seminari khusus yang berfokus pada studi agama, dengan sedikit perhatian pada topik-topik sekuler, termasuk matematika, sains, dan bahasa Inggris.

Para kritikus menyatakan bahwa mereka tidak siap untuk bertugas di militer atau memasuki dunia kerja sekuler.

Dengan angka kelahiran yang tinggi, komunitas ultra-Ortodoks merupakan segmen populasi yang tumbuh paling cepat, sekitar 4 persen per tahun.

Setiap tahun, sekitar 13.000 pria ultra-Ortodoks mencapai usia wajib militer 18 tahun.

Namun, kurang dari 10 persen yang mendaftar, menurut Komite Kontrol Negara di parlemen Israel.

Keputusan Mahkamah Agung ini merupakan pukulan telak bagi koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sedang berkuasa.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Sportechment4 hours ago

Ranking FIFA Timnas Indonesia Terbang 20 Peringkat di Era Erick Thohir, Luar Biasa!

Asuransi4 hours ago

IFG Dorong Literasi Finansial untuk Generasi Z dan Milenial Melalui Program Goes to Campus

Asuransi4 hours ago

Gemilang! Aset Jamkrindo Melesat Tembus Rp 33,9 Triliun per Agustus 2024

Pangan5 hours ago

Bulog Bantu Pendidikan Anak TNI/POLRI Lewat Program Peduli Pintar

Pangan5 hours ago

Pupuk Indonesia Gelar Jambore MAKMUR, Dukung Pertanian Berkelanjutan

Sportechment5 hours ago

Sejarah Tercipta, Cole Palmer Jadi Pemain Pertama Cetak 4 Gol di Babak 1

Sportechment7 hours ago

Keren! Raffi Ahmad Terima Gelar Doktor Honoris Causa di Thailand

Sportechment7 hours ago

Spesial! Konser Sheila On 7 di Bandung Dibuka dengan Lagu Ini

Migas9 hours ago

UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Bagi Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024

Keuangan9 hours ago

BNI Antar Atlet Bulu Tangkis Indonesia Torehkan Sejarah di Kancah Internasional

Sportechment11 hours ago

Gagal di Sprint Race MotoGP Indonesia 2024, Jorge Martin Sentil Bagnaia

Ruang Sujud12 hours ago

Arab Saudi Ultimatum Pakistan Gara-Gara Hal Ini

News14 hours ago

Jubir Ungkap 3 Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Ruang Sujud15 hours ago

Keren! Mahasiswa Indonesia Ini Jadi Imam Masjid Di London

News15 hours ago

Saat Nyetanyahu Pidato di PBB, Indonesia Pilih Walk Out

News16 hours ago

Bamsoet Nilai Mantan Presiden Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

News16 hours ago

Soal Calon Menteri, Relawan Prabowo: Tidak Semua Wajah Baru

Logistik16 hours ago

Tema HUT ke-79 KAI dan Sejarah Hari Kereta Api Nasional 28 September

Ruang Sujud18 hours ago

Anggota Militer Wanita Bangladesh Diizinkan Kenakan Jilbab

Keuangan23 hours ago

Kolaborasi dengan Syailendra Capital, BTN Pasarkan Dua Produk Reksa Dana Unggulan