Monitorday.com – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Minggu (22/10) perang melawan Hamas bisa berlangsung selama ‘berbulan-bulan’ dan dia bilang itu adalah yang terakhir bagi kelompok militan Gaza.
Gallant meningkatkan perang kata-kata dengan Hamas saat dia berbicara kepada pasukannya yang sudah berkumpul dan bersiap menginvasi melalui darat ke wilayah Palestina.
Israel sedang menyiapkan serangan balasan besar buntut agresi Hamas ke wilayahnya pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
“Ini akan memakan waktu satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas,” kata Gallant di pangkalan angkatan udara yang lokasinya tak disebutkan oleh Kementerian Pertahanan, diberitakan AFP.
“Sebelum Hamas kontak dengan tank kami dan infanteri kami, mereka akan merasakan peluru dari angkatan udara kami,” ujar dia.
Dia menambahkan jet tempur Israel ‘tahu bagaimana membuat hal itu presisi, kualitatif dan mematikan.
“Ini harus menjadi perang terakhir di Gaza, karena alasan sederhana bahwa tidak akan ada lagi Hamas,” kata Gallant.
Seorang pejabat tinggi Hizbullah Sheikh Naim Kassem, bersumpah bahwa Israel akan menanggung akibatnya setiap kali mereka memulai serangan darat di Jalur Gaza.
Dia mengatakan Hizbullah yang berbasis di Lebanon sudah “berada di jantung pertempuran”.
Komentar wakil pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Kassem, muncul ketika Israel melancarkan serangan drone di Lebanon selatan dan Hizbullah menembakkan roket dan rudal ke Israel. Hizbullah mengatakan enam pejuangnya tewas pada Sabtu, jumlah korban harian tertinggi sejak kekerasan dimulai dua minggu lalu.
Bagi Hizbullah, memanaskan perbatasan Lebanon-Israel memiliki tujuan yang jelas, Kassem berkata: “Kami mencoba melemahkan musuh Israel dan memberi tahu mereka bahwa kami siap.” Para pejabat Hamas mengatakan bahwa jika Israel memulai serangan darat di Gaza, Hizbullah akan bergabung dalam pertempuran tersebut.
Baku tembak di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat dalam dua minggu sejak serangan Pejuang Palestina Hamas yang menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil dan tentara di Israel selatan. Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 4.000 warga Palestina.
Ada kekhawatiran bahwa Hizbullah yang didukung Iran, yang memiliki persenjataan yang terdiri dari puluhan ribu roket dan rudal serta berbagai jenis drone, mungkin mencoba membuka front baru dalam perang Israel-Hamas dengan serangan skala besar. di Israel utara.