Monitorday.com – Menlu Retno Marsudi mendesak AS di Dewan Keamanan PBB untuk menjamin keamanan pasukan UNIFIL.
Desakan ini muncul setelah anggota TNI sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon menjadi korban serangan Israel.
Retno meminta AS menjamin agar pasukan UNIFIL dapat melaksanakan misinya dengan aman.
Serangan terhadap pasukan perdamaian PBB dinilai sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.
Menlu menegaskan bahwa dunia tidak boleh tinggal diam saat simbol perdamaian internasional diserang.
Pelanggaran hukum internasional oleh Israel disebut Retno sebagai ancaman bagi kredibilitas hukum global.
Serangan Israel melukai dua prajurit TNI yang bertugas di bawah UNIFIL di Lebanon Selatan.
Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra adalah dua personel yang menjadi korban.
Pada pukul 05.00 waktu setempat, menara tempat kedua prajurit TNI bertugas menjadi target serangan IDF.
Laser pembidik diarahkan ke menara sebelum peluru meluncur dan melukai kedua prajurit TNI.
Tank Merkava Israel juga menargetkan pintu masuk perlindungan pasukan UNIFIL.
Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto mengatakan pasukan Israel sengaja mengincar personel TNI.
Tembakan peluru diarahkan ke menara pengawas yang dijaga oleh anggota TNI.
Kontak tembak terus berlangsung dengan tank Merkava Israel terlihat di sekitar Green Hill.
Peluru nyasar menghantam menara pengamatan yang diduduki oleh personel pengamat TNI.