Monitorday.com – Serangan Israel yang terjadi di Tartus, Suriah, pada akhir pekan lalu, menimbulkan ledakan dahsyat yang mengguncang kawasan tersebut dengan kekuatan mirip gempa bumi.
Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), serangan tersebut menargetkan fasilitas militer Suriah, termasuk sebuah depot rudal permukaan-ke-permukaan.
Resul Serdar dari Al Jazeera melaporkan, “Ledakan di Tartus sangat keras. Beberapa ahli memperkirakan serangan ini mengenai lokasi produksi senjata kimia.”
Israel yang melaporkan kejadian tersebut bahkan menyebut ledakan itu mirip dengan kehancuran yang terjadi di Hiroshima karena kekuatan ledakannya.
Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan asap seperti jamur yang membubung tinggi di lokasi serangan, memperlihatkan betapa besar dampak dari peristiwa ini.
Apa yang Menjadi Tujuan Serangan Israel di Tartus?
Israel telah lama melakukan serangan terhadap fasilitas-fasilitas militer di Suriah, terutama sejak jatuhnya rezim Presiden Bashar Al Assad.
Meskipun fokus serangan Israel biasanya berada di Dataran Tinggi Golan — yang sebagian besar direbut oleh Israel pada 1967 — serangan juga terjadi di wilayah lain, termasuk Tartus.
Tartus, yang memiliki pangkalan Angkatan Laut Rusia, menjadi salah satu sasaran serangan karena lokasi ini dianggap memiliki fasilitas militer yang sudah ditinggalkan oleh pasukan Al Assad.
Citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah mulai membongkar peralatan militer mereka di Tartus dan pangkalan udara Hmeimim.
Israel mengklaim serangan-serangan tersebut sebagai upaya untuk mencegah persenjataan militer Suriah yang terbengkalai jatuh ke tangan milisi yang berpotensi mengancam keamanan Israel.
Berdasarkan catatan SOHR, Israel telah melancarkan sekitar 473 serangan terhadap situs militer di Suriah, dengan banyak di antaranya menargetkan fasilitas militer yang ditinggalkan pasukan Al Assad setelah rezimnya tumbang.
Serangan-serangan ini menunjukkan peningkatan ketegangan antara Israel dan Suriah, terutama setelah perubahan besar dalam peta politik kawasan tersebut.