Monitorday.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY menggelar Pengajian Ramadan 1446 Hijriyah dengan tema “Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa” di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 8-9 Maret 2025.
Acara ini menjadi wadah refleksi dan penguatan bagi kader Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan zaman serta berkontribusi bagi kesejahteraan umat.
Ketua MPKSDI PWM DIY, Andi Putra Wijaya, menegaskan bahwa transformasi kader tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga perubahan cara berpikir dan bertindak.
Kader Muhammadiyah diharapkan memiliki kompetensi kepemimpinan, wawasan luas, pemikiran maju, serta integritas dalam berbagai sektor kehidupan.
Spirit inovasi dan kemandirian menjadi hal penting agar Muhammadiyah tetap solid dalam menghadapi perubahan zaman.
Ketua PWM DIY, M. Ikhwan Akhada, menekankan bahwa transformasi kader adalah proses berkelanjutan untuk memperluas dakwah Muhammadiyah.
Tiga makna utama transformasi kader adalah kesadaran dan pengembangan diri, menghadirkan perubahan masa depan, serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Ikhwan menyoroti bahwa meskipun Muhammadiyah telah lama berdiri, masih ada tantangan dalam kemandirian ekonomi amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Sebanyak 60 persen AUM masih kesulitan dalam menghidupi dirinya sendiri, menunjukkan bahwa keunggulan Muhammadiyah belum merata.
Ketimpangan ekonomi di DIY yang masih tinggi juga menjadi perhatian, terutama dalam kesejahteraan guru.
Rektor UAD, Prof Mukhlas, menegaskan komitmen UAD untuk terus menyediakan tempat bagi Pengajian Ramadan setiap tahun.
Ia juga menjelaskan bahwa tradisi keilmuan harus terus dikembangkan agar kader Muhammadiyah memiliki wawasan holistik.
Konsep unifikasi keilmuan di UAD bertujuan untuk menyatukan ilmu agama dengan sains agar kader lebih siap menghadapi tantangan.
Dalam acara ini, PWM DIY juga meluncurkan Sekolah Ideologi Muhammadiyah (SIM) sebagai upaya penguatan kader.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa kaderisasi harus dilakukan secara terstruktur, berkesinambungan, dan memiliki nilai strategis.
Haedar berharap Muhammadiyah terus melahirkan kader terbaik yang siap menghadapi tantangan zaman dan membawa kemakmuran bagi umat.