Monitorday.com – Para aktivis pro-Palestina menyerukan boikot dan menolak partisipasi ‘Israel’ dalam kompetisi Olimpiade.
Seruan itu menyusul pembunuhan tanpa henti penjajah Zionis terhadap para atlet olahraga Palestina di Jalur Gaza.
Menurut perkiraan para aktivis di Gaza, sekitar 350 pemain olahraga dan atlet telah terbunuh di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.
Angka tersebut termasuk setidaknya 250 pemain sepak bola.
Pekan ini, seorang penjaga gawang terkenal Palestina, Shadi Abu-Alarraj, dari Khan Younis, terbunuh dalam serangan Israel di Al Mawasi menurut media lokal Palestina.
Serangan mematikan di daerah tersebut membunuh sedikitnya 90 orang Palestina yang berlindung di sana.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan bahwa separuh dari mereka yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak.
Warganet mempertanyakan mengapa pasukan ‘Israel’ dan tim olahraga tidak dimintai pertanggungjawaban atau dihukum atas serangan mereka terhadap tokoh-tokoh olahraga Palestina.
“Mengapa Asosiasi Sepak Bola Israel belum dibekukan, seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia?” tanya seorang warganet di X.
Awal pekan ini, Yazan Al-Sarsawi, berusia 11 tahun, juga terbunuh oleh tembakan tentara ‘Israel’ di Shujaiyya, sebelah timur Kota Gaza.
Al-Sarsawi bermimpi untuk bermain secara profesional di liga-liga Eropa dan merupakan penggemar Cristiano Ronaldo.
Waseem Ayman Abu Deeb, seorang anggota Tim Atletik Palestina, juga terbunuh pekan ini setelah pasukan penjajah ‘Israel’ mengebom rumah keluarganya di Khan Younis.
Para aktivis mengungkapkan bahwa Abu Deeb telah berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan internasional termasuk Kejuaraan Arab dan Asian Games.
Warga Palestina membagikan foto-foto para atlet di berbagai media sosial.
Para aktivis dan pendukung Palestina menyerukan agar Olimpiade menolak partisipasi ‘Israel’ dan mengajak untuk memboikot acara tersebut.
Serangan ‘Israel’ di Gaza telah menewaskan 38.584 warga Palestina sejak 7 Oktober dan melukai setidaknya 88.881 orang lainnya dalam kurun waktu yang sama.