Dalam ajaran Islam, istiqomah adalah suatu konsep yang menggambarkan keteguhan dan ketegaran seseorang dalam menjalankan ajaran agamanya. Istiqomah berasal dari kata Arab yang berarti konsisten atau kokoh. Konsep istiqomah menjadi ciri kewalian dalam Islam, karena mencerminkan kesetiaan seseorang terhadap nilai-nilai agama dan keteguhan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Istiqomah mencakup dua dimensi penting dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, dimensi ibadah, yang melibatkan konsistensi dalam menjalankan kewajiban ritual seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Istiqomah dalam ibadah menunjukkan kesungguhan seseorang dalam mempertahankan hubungannya dengan Allah tanpa terpengaruh oleh godaan atau tantangan yang mungkin muncul.
Kedua, dimensi moral, yang melibatkan konsistensi dalam berperilaku baik dan menjauhi perbuatan dosa. Istiqomah moral mencerminkan integritas dan kejujuran seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini mencakup kesetiaan terhadap prinsip-prinsip moral Islam seperti keadilan, kasih sayang, dan amanah. Seseorang yang istiqomah dalam dimensi moral akan menjaga integritasnya bahkan di tengah-tengah godaan atau tekanan sosial.
Seorang Muslim yang istiqomah juga menunjukkan keteguhan dalam menghadapi ujian kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga, dan takutlah kepada Allah, supaya kamu berhasil” (Ali Imran: 200). Istiqomah membutuhkan kesabaran dan kekuatan hati untuk tetap berpegang pada kebenaran, bahkan dalam situasi sulit atau penuh cobaan.
Salah satu contoh terbaik istiqomah dalam sejarah Islam adalah kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. Beliau adalah teladan istiqomah yang luar biasa, baik dalam ibadah maupun moral. Meskipun dihadapkan pada berbagai ujian, tantangan, dan bahkan penindasan, Rasulullah tetap kokoh dalam menjalankan misinya sebagai utusan Allah.
Istiqomah juga mencerminkan keberlanjutan dalam upaya memperbaiki diri. Seorang Muslim yang istiqomah tidak hanya menjalankan kewajiban agamanya dengan rutin, tetapi juga terus menerus berusaha meningkatkan kualitas iman dan amal perbuatannya. Ini melibatkan kesadaran diri untuk selalu berbenah, merenungi diri, dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Dalam konteks kekewalian, istiqomah menjadi ciri utama karena menciptakan fondasi yang kokoh dalam kehidupan seorang Muslim. Istiqomah membawa kedamaian, ketenangan, dan keberkahan dalam hidup, karena Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang istiqomah. Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan, “Sesungguhnya amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus, sekalipun sedikit” (HR Muslim).
Dengan demikian, istiqomah menjadi ciri kewalian dalam Islam karena mencerminkan keteguhan dalam menjalankan ajaran agama, konsistensi dalam beribadah dan berperilaku baik, serta ketahanan dalam menghadapi ujian kehidupan. Istiqomah menjadi pondasi yang kuat bagi kehidupan seorang Muslim, mengarahkannya menuju kesejahteraan dunia dan akhirat.