Monitorday.com – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, memberikan tanggapan terkait isu dicabutnya izin acara ‘Desak Anies’ di Museum Diponegoro, Yogyakarta, yang merupakan aset milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut Nusron, pihak Anies-Muhaimin (AMIN) seharusnya melakukan evaluasi internal dalam menentukan lokasi kampanye.
“Harusnya sih evaluasi ya bukan malah menyalahkan TNI dan memposisikan diri sebagai korban. Karena kasus Diponegoro ini bukan yang pertama,” kata Nusron dalam keterangan tertulis.
Nusron menyatakan bahwa ada kejadian lain di mana pihak AMIN juga berencana menggunakan fasilitas negara. Oleh karena itu, Nusron menduga adanya unsur kesengajaan dalam tindakan tersebut.
“Mungkin juga ini by design ya, sengaja menjebak. Sekarang terungkap bahwa mereka menggunakan nama pihak ketiga sehingga pengelola tidak tahu museum akan digunakan kampanye,” ungkap Nusron.
Setelah izin dicabut, Nusron menganggap sikap pihak AMIN yang menyatakan diri sebagai korban sebagai strategi yang kurang etis. Ia meminta semua pihak untuk mulai menggunakan cara-cara yang baik dalam berkampanye dan menghindari tindakan yang dapat merugikan pihak lain.
“Kasihan TNI kita disalahkan terus. Rakyat Indonesia juga menonton kita karena ini kontestasi jadi pemimpin negara,” tambah Nusron.
Nusron mengakhiri pernyataannya dengan mengimbau agar pihak AMIN lebih berhati-hati dan jujur dalam proses izin tempat kampanye serta menilai bahwa sikap seperti ini tidaklah pantas bagi calon pemimpin negara.