Connect with us

News

Jalin Kerja Sama dengan Open University Malaysia, Upaya UT Medan Mewujudkan Center of Excellent

Published

on

Monitorday.com – Universitas Terbuka Medan, Indonesia mengunjungi Open University Malaysia (OUM) untuk mempererat kerjasama pendidikan antara kedua negara yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Universitas Terbuka Pusat.

Demikian disampaikan oleh Direktur UT Medan, Yasir Riady saat bersama dengan Prof Dr Yon Rosli Daud selaku Vice President OUM.

Menurut Yasir, dalam dunia yang semakin terhubung, menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri bukan lagi sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan. Dengan demikian, universitas dapat menjadi pusat keunggulan akademis yang mampu bersaing di tingkat global, membawa manfaat bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat secara keseluruhan.

Melalui kerja sama ini, bakal membuka akses terhadap sumber daya dan kesempatan yang lebih luas, seperti pertukaran pelajar dan program bersama, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk merasakan budaya dan metode pembelajaran yang berbeda, membentuk latar belakang akademis dan interpersonal yang lebih kaya. 

“Kami berharap dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki untuk meningkatkan layanan pendidikan di UT Medan.” ujar Yasir di Malaysia, 29 maret 2024

Diketahui, turut hadir pula manager Registrasi dan Marketing Husni Mubarak, Dosen Senior Khairat dan Pengelola UT Kelompok Belajar Kuala Lumpur Taufiq Hasyim Salengke. 

Rombongan tim Universitas Terbuka Medan langsung disambut dengan hangat oleh Prof Dr Yon Rosli Daud selaku Vice President- Deputy Vice Chancellor, Mohamad Yazed Bahaman – Director Group Marketing, Gowri Ramanathan-Office of General Manager dan May Yeong- Head of International Partnership Unit.

Open University Malaysia (OUM)

Sementara itu, Prof Dr Yon Rosli Daud selaku perwakilan dari OUM sangat menyambut baik dan antusias pada kunjungan UT Medan. 

“Kami senang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman kami dengan rekan-rekan dari Indonesia. Kerjasama antar lembaga pendidikan terbuka sangat penting dalam menghadapi tantangan pendidikan masa depan.” kata Yon Rosli.

Kunjungan ini juga membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut antara UT Medan dan OUM dalam hal pertukaran penelitian, kuliah umum bersama mahasiswa, kegiatan pengabdian masyarakat dan donor darah.

Kunjungan ini tidak hanya akan memperkuat hubungan antara UT Medan dan OUM, tetapi juga akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan terbuka di kedua negara.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Jadi Pahlawan Karhutla di Korea Selatan, Ini Sosok Sugiyanto

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Aksi heroik dilakukan oleh seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto, yang turut serta dalam proses evakuasi warga lanjut usia (lansia) saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Yeongdok, Korea Selatan.

Bersama kepala desa setempat, Yoo Myung-sin, Sugiyanto membantu menyelamatkan warga dari kobaran api yang mengancam pemukiman mereka.

Mengutip Korea JoongAng Daily, Sugiyanto yang telah delapan tahun bekerja di Korea Selatan, berlari dari rumah ke rumah bersama Yoo Myung-sin pada pukul 11 malam waktu setempat.

Mereka membangunkan warga yang masih tertidur dan segera mengevakuasi mereka ke tempat aman. Beberapa warga lansia bahkan harus digendong keluar dari rumah untuk menghindari bahaya.

Seorang warga berusia 90 tahun mengenang momen menegangkan tersebut.

“Jika bukan karena dia, kami semua pasti sudah meninggal. Saya tertidur saat menonton TV, tetapi saya terbangun karena mendengar teriakan,” ujarnya.

“Ketika saya membuka pintu, Sugiyanto sudah ada di sana, dan dia menggendong saya keluar rumah.”

Sugiyanto, yang memiliki seorang istri dan anak berusia lima tahun di Indonesia, mengaku telah menganggap desa tempat tinggalnya di Korea Selatan sebagai rumah kedua.

“Saya harus kembali ke rumah setelah tiga tahun,” ujarnya dengan penuh haru.

Setelah evakuasi berhasil dilakukan, Sugiyanto menerima telepon dari istrinya di Indonesia yang mengungkapkan rasa bangga atas tindakan heroiknya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan Sugiyanto merasa lega telah berkontribusi menyelamatkan warga desanya.

Aksi keberanian Sugiyanto mendapat apresiasi luas, membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian dapat melintasi batas negara.

Continue Reading

News

Tiket Pesawat Turun Saat Lebaran, Naik Pasca Lebaran!

Harga tiket pesawat domestik turun saat Lebaran tetapi melonjak tajam setelahnya. Fenomena ini terus berulang, membuat penumpang terkejut setiap tahunnya.

Published

on

Monitorday.com – “Selamat datang di penerbangan pasca-Lebaran! Kami senang Anda kembali bersama kami setelah perjalanan penuh haru dan rindu saat mudik. Harap tetap duduk dan kencangkan sabuk pengaman, karena kita akan segera memasuki zona turbulensi harga tiket yang mendadak naik tanpa aba-aba!”

Para penumpang yang budiman, apakah Anda masih menikmati sisa ketupat dan opor ayam? Atau justru mulai mempersiapkan dompet yang tiba-tiba terasa lebih ringan karena tiket pulang ke perantauan kini lebih mahal daripada koper yang penuh oleh-oleh? Jika Anda merasa terjebak dalam fenomena ini, jangan khawatir, Anda tidak sendirian.

Seperti biasa, harga tiket pesawat domestik memberikan kejutan khas Lebaran. Saat ribuan pemudik berbondong-bondong pulang ke kampung halaman, maskapai murah hati memberi “diskon” dengan harga yang lebih ramah di kantong. Namun, begitu masa cuti berakhir, harga tiket seolah-olah terkena efek jet lag: tiba-tiba melonjak tajam, bahkan lebih tinggi daripada semangat reuni keluarga yang baru saja Anda tinggalkan.

Ambil contoh rute Medan-Jakarta. Jika Anda beruntung membeli tiket saat Ramadan, harga tiketnya hanya sekitar Rp 800 ribu. Namun, jika Anda baru memikirkan perjalanan pulang setelah Lebaran, bersiaplah merogoh kocek hingga Rp 7 juta, setara dengan harga tiket ke Eropa. Ada yang berkata, “Lebih baik naik kapal laut saja!” Sayangnya, waktu tempuhnya tidak secepat naik pesawat, kecuali Anda memang ingin menikmati liburan panjang yang tak terencana.

Bagi yang berharap tiket rute Jakarta-Medan tetap murah, ada sedikit kabar baik—setidaknya lebih baik dibanding rekan-rekan dari Medan yang hendak kembali ke ibu kota. Tiket di harga Rp 1 juta masih bisa ditemukan, meski tetap lebih mahal dari harga saat Ramadan. Namun, jangan terlalu gembira dulu! Bisa jadi, harga tiket itu hanyalah anomali sementara sebelum kembali naik lebih tinggi dari angka THR yang baru saja Anda terima.

Lalu, bagaimana dengan rute Medan-Yogyakarta? Oh, kisahnya tak jauh berbeda. Harga tiket pasca-Lebaran melonjak ke angka Rp 4,7 juta, padahal saat Ramadan hanya Rp 1,7 juta. Barangkali, maskapai menganggap bahwa wisata ke Jogja setelah Lebaran adalah pengalaman premium, lengkap dengan nuansa “back to reality” yang mendebarkan.

Sementara tiket domestik makin mahal, tiket ke luar negeri justru memberikan kejutan berbeda. Rute Medan-Kuala Lumpur, misalnya, mengalami penurunan harga hingga Rp 800 ribu setelah Lebaran. Ini bisa menjadi opsi menarik bagi yang ingin liburan murah ke negeri tetangga dibanding pulang ke kota sendiri dengan harga yang lebih mahal. Jangan-jangan, sebentar lagi slogan “Liburan ke luar negeri lebih murah daripada pulang kampung” akan menjadi kenyataan?

Tapi tenang saja, seperti dalam setiap penerbangan, turbulensi harga ini akan berlalu. Maskapai akan kembali “bermurah hati” setelah arus balik selesai dan bandara kembali lengang. Jadi, jika Anda masih di kampung halaman dan enggan merogoh kantong terlalu dalam, mungkin ada baiknya menunda kepulangan sedikit lebih lama. Toh, bekerja dari kampung halaman juga terdengar seperti ide yang menarik, bukan?

Untuk sekarang, harap tetap duduk dengan nyaman, siapkan mental untuk harga tiket berikutnya, dan jangan lupa, tetaplah tersenyum meski dompet mulai menipis. Terima kasih telah terbang bersama maskapai realitas harga, dan semoga perjalanan Anda menyenangkan!

Continue Reading

News

Tol Cisumdawu Gratis! Arus Balik Lancar?

Rencana Jusuf Hamka menggratiskan Tol Cisumdawu saat arus balik Lebaran 2025 membuka peluang perjalanan lebih lancar. Jika disetujui, kebijakan ini bisa menjadi solusi efektif mengatasi lonjakan pemudik.

Published

on

Monitorday.com – Mudik lebaran sudah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Setiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga. Namun, setelah kebahagiaan bertemu sanak saudara, tantangan besar pun menanti: arus balik. Kemacetan panjang yang terjadi di berbagai ruas tol kerap menjadi momok menakutkan bagi para pemudik. Tetapi tahun ini, ada kabar baik! Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), Jusuf Hamka, mengajukan rencana ambisius: menggratiskan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) guna memperlancar arus balik Lebaran 2025.

Langkah ini bermula dari usulan pemerintah yang meminta diskon tarif tol sebesar 30%. Namun, dengan sikap tegas dan berani, Jusuf Hamka justru mengusulkan untuk menggratiskan sepenuhnya! Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar keringanan finansial bagi pemudik, tetapi juga strategi untuk mempercepat arus kendaraan dan mengurai kemacetan di jalur-jalur utama Jawa Barat. Tentu, rencana ini masih harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Tetapi, komitmen yang telah ditunjukkan oleh Jusuf Hamka membuka harapan baru bagi para pemudik.

Tol Cisumdawu sendiri merupakan proyek strategis nasional yang memiliki peran vital dalam konektivitas wilayah. Menghubungkan Jalan Padalarang-Cileunyi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), tol sepanjang 61,75 km ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati menjadi hanya sekitar satu jam. Dengan biaya konstruksi yang mencapai Rp 5,5 triliun, tol ini bukan hanya sekadar jalan bebas hambatan, tetapi juga akses utama menuju Bandara Kertajati yang digadang-gadang menjadi pusat penerbangan internasional Jawa Barat.

Jika kebijakan penggratisan Tol Cisumdawu disetujui, dampaknya akan sangat besar. Bagi pemudik, ini berarti perjalanan lebih lancar dan tanpa biaya tambahan. Bagi pemerintah, kebijakan ini bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi lonjakan arus balik, yang menurut survei Kemenhub diperkirakan mencapai 31,4 juta orang. Jika arus lalu lintas dapat diatur dengan baik, dampak ekonomi dari kelancaran perjalanan pun akan dirasakan secara luas, termasuk peningkatan efisiensi distribusi barang dan jasa.

Namun, pertanyaannya kini, apakah pemerintah akan menyetujui usulan berani ini? Jika melihat sejarah kebijakan lalu lintas saat Lebaran, biasanya kebijakan diskon tarif tol lebih sering diambil ketimbang penggratisan total. Hal ini karena pendapatan tol masih menjadi sumber penting bagi operasional jalan bebas hambatan. Tetapi, melihat dampak positif yang bisa dihasilkan, ada kemungkinan besar kebijakan ini dipertimbangkan dengan serius.

Sejumlah pihak tentu menanti keputusan final ini. Pemudik berharap perjalanan mereka lebih nyaman, sementara pengelola jalan tol dan pemerintah harus mempertimbangkan aspek finansial dan teknis dari kebijakan ini. Apa pun hasilnya, satu hal yang pasti: wacana menggratiskan Tol Cisumdawu telah menjadi sorotan dan bukti nyata bahwa ada upaya serius untuk meningkatkan pengalaman mudik masyarakat.

Jika benar-benar terealisasi, inisiatif ini bisa menjadi model bagi kebijakan lalu lintas di masa depan. Bukan hanya tentang penggratisan tol, tetapi bagaimana kebijakan yang inovatif bisa diterapkan untuk meningkatkan mobilitas dan kenyamanan publik. Satu hal yang bisa kita pelajari dari langkah ini: keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan bisa membawa dampak besar bagi banyak orang.

Continue Reading

News

Mudik Lebaran 2025: Momentum Emas Dongkrak Ekonomi

Mudik Lebaran 2025 diyakini mampu mendongkrak ekonomi daerah melalui sektor transportasi, kuliner, perhotelan, ritel, dan pariwisata. Perputaran uang dari pemudik menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal.

Published

on

Monitorday.com – Mudik Lebaran selalu menjadi tradisi yang dinantikan jutaan masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan pemudik kembali ke kampung halaman membawa rindu, harapan, dan tentu saja uang yang siap dibelanjakan. Tahun ini, Komisi V DPR optimistis bahwa arus mudik akan menjadi pendorong signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Ridwan Bae, menegaskan bahwa perputaran uang akibat mudik akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi ekonomi lokal. Uang yang dibawa para pemudik akan terserap dalam berbagai sektor, mulai dari transportasi, kuliner, perhotelan, hingga industri kreatif. Masyarakat di daerah tujuan mudik akan merasakan manfaat langsung dari pergerakan ekonomi yang terjadi secara masif selama periode Lebaran.

Tidak dapat dipungkiri, sektor transportasi menjadi yang paling diuntungkan. Tiket pesawat, kereta api, kapal, hingga bus ludes terjual jauh hari sebelum puncak arus mudik. Para pengusaha transportasi mengeruk keuntungan besar, sementara pekerja di sektor ini menikmati peningkatan pendapatan. Begitu juga dengan jasa penyewaan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang mengalami lonjakan permintaan signifikan.

Selain transportasi, sektor kuliner juga mengalami peningkatan transaksi yang mencolok. Warung makan, restoran, hingga pedagang kaki lima kebanjiran pelanggan. Setiap pemudik yang singgah di warung makan membawa serta perputaran uang yang langsung dinikmati oleh pedagang lokal. Bahkan, beberapa daerah mencatat lonjakan omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.

Perhotelan dan penginapan turut merasakan dampak positif dari arus mudik. Banyak pemudik yang memilih menginap di hotel atau homestay jika rumah keluarga tidak cukup menampung. Hal ini membuat tingkat hunian kamar di berbagai daerah melonjak tajam. Industri pariwisata lokal pun ikut terkena efek domino dari fenomena ini. Destinasi wisata penuh sesak dengan wisatawan domestik yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Mulai dari pantai, gunung, hingga tempat wisata budaya dipadati pengunjung, menciptakan gelombang ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar.

Di sisi lain, sektor ritel dan oleh-oleh juga mengalami peningkatan permintaan yang luar biasa. Pemudik tidak hanya membawa pulang cerita dan kenangan, tetapi juga oleh-oleh khas daerah. Sentra oleh-oleh seperti batik, makanan khas, hingga kerajinan tangan menjadi sasaran belanja. Hal ini menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet mereka. Bahkan, beberapa produk lokal mendapatkan eksposur lebih luas karena dibawa oleh pemudik ke berbagai penjuru negeri.

Namun, pertumbuhan ekonomi dari mudik Lebaran tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi. Salah satu kekhawatiran utama adalah kondisi infrastruktur jalan. Ridwan Bae mengungkapkan bahwa meskipun ada efisiensi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum untuk perbaikan jalan, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa arus mudik tetap berjalan lancar. Penurunan angka kecelakaan menjadi indikator bahwa infrastruktur dan kesiapan transportasi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dinamika mudik Lebaran 2025 juga menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelancaran serta kenyamanan perjalanan. Koordinasi antarinstansi, mulai dari kepolisian, dinas perhubungan, hingga penyedia jasa transportasi, menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Optimisme terhadap dampak positif mudik Lebaran terhadap perekonomian daerah memang beralasan. Setiap rupiah yang dibelanjakan pemudik bukan sekadar transaksi, tetapi juga bentuk investasi dalam roda ekonomi lokal. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar dampaknya bisa berkelanjutan, bukan sekadar lonjakan sesaat. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, mudik tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga katalisator bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Continue Reading

News

B61-13, Senjata Nuklir Baru AS yang Mengguncang Dunia

Amerika Serikat mempercepat produksi senjata nuklir B61-13, menambah ketegangan geopolitik global. Dengan daya ledak 360 kiloton, bom ini menjadi simbol baru dominasi militer AS.

Published

on

Monitorday.com – Ketegangan dunia kembali meningkat. Amerika Serikat mempercepat produksi senjata nuklir terbaru mereka, B61-13, tujuh bulan lebih cepat dari jadwal. Keputusan ini memicu perhatian global, terutama di tengah konflik geopolitik yang semakin meruncing. Dengan daya ledak mencapai 360 kiloton, B61-13 menjadi simbol baru dominasi militer AS di era modern.

Laboratorium Nasional Sandia (SNL), lembaga riset di bawah Departemen Energi AS, mengonfirmasi percepatan ini dalam siaran pers resminya. Target produksi awal B61-13 selama tujuh bulan pertama diproyeksikan mencapai 25 persen dari total unit yang direncanakan. Ini bukan sekadar upgrade teknologi, melainkan strategi geopolitik yang mengirimkan pesan kuat kepada dunia.

Sejarah mencatat bahwa jumlah persenjataan nuklir AS dan Rusia berkurang drastis pasca-Perang Dingin. Namun, realitasnya, kedua negara masih menyimpan sekitar 5.000 hulu ledak nuklir aktif. Di tengah dinamika ini, China juga semakin gencar memperkuat sistem pertahanan nuklirnya, sementara perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan memperburuk ketidakpastian global. Ditambah lagi dengan pendekatan Presiden Donald Trump yang semakin konfrontatif terhadap kebijakan luar negeri, dunia berada di ambang krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

B61-13 sendiri bukan proyek yang baru. Bom ini adalah hasil pengembangan dari B61-7 dan telah dikembangkan sejak 2023 di bawah pengawasan Badan Keamanan Nuklir Nasional AS (NNSA). Dengan biaya produksi sekitar 92 juta dolar AS, senjata ini menggabungkan teknologi mutakhir dalam dunia persenjataan nuklir. B61-13 merupakan bom gravitasi nuklir yang dijatuhkan dari pesawat udara tanpa pendorong mandiri, tetapi dengan sistem “tail kit” yang memungkinkannya mengarahkan diri ke target setelah dijatuhkan.

Daya ledaknya yang mencapai 360 kiloton menjadikannya salah satu senjata nuklir paling mematikan yang pernah dibuat AS. Sebagai perbandingan, bom atom “Little Boy” yang menghancurkan Hiroshima pada 1945 hanya memiliki daya ledak sekitar 12-18 kiloton, sementara bom “Fat Man” yang dijatuhkan di Nagasaki berkisar antara 18-23 kiloton. Dengan demikian, B61-13 memiliki daya hancur hingga 24 kali lebih kuat dari kedua bom atom yang pernah digunakan dalam sejarah peperangan manusia.

Produksi B61-13 yang dipercepat ini jelas menimbulkan pertanyaan besar: Apakah AS tengah bersiap menghadapi ancaman nyata? Atau ini sekadar taktik unjuk kekuatan dalam percaturan politik global? Di sisi lain, langkah ini juga dapat memicu perlombaan senjata nuklir yang lebih luas, mengingat Rusia dan China tentu tidak akan tinggal diam melihat peningkatan kapasitas militer AS.

Dunia kini menghadapi realitas yang tidak bisa diabaikan. Dengan semakin tegangnya situasi di Ukraina dan pergeseran kebijakan luar negeri AS yang lebih agresif, langkah-langkah seperti percepatan produksi B61-13 bisa menjadi pemantik konflik yang lebih besar. Sejarah telah membuktikan bahwa keseimbangan kekuatan nuklir bisa menjadi pedang bermata dua: menjaga perdamaian atau justru memicu kehancuran.

Apakah dunia akan kembali ke era Perang Dingin dengan potensi perang nuklir yang lebih mengerikan? Ataukah ini hanya bagian dari strategi tekanan diplomatik yang dimainkan AS? Yang jelas, keputusan ini membawa dampak besar bagi stabilitas global, dan kita semua hanya bisa menunggu bagaimana babak baru dalam persaingan senjata nuklir ini akan berlanjut.

Continue Reading

News

Israel: Pengkhianatan Tanpa Henti terhadap Palestina

Israel terus mengkhianati Palestina dengan agresi brutal, membantai ribuan warga sipil meski berbicara tentang gencatan senjata. Dunia harus berhenti diam dan menuntut keadilan bagi Palestina.

Published

on

Monitorday.com – Sejak fajar menyingsing, langit Gaza dipenuhi raungan pesawat tempur Israel yang menebarkan kehancuran. Puluhan nyawa melayang, ratusan lainnya luka-luka. Di tengah puing-puing dan jeritan pilu, satu hal semakin jelas: pengkhianatan Israel terhadap Palestina bukanlah hal baru, melainkan skenario yang terus terulang.

Janji demi janji Israel untuk menghormati perjanjian damai selalu berujung pada pengkhianatan. Mereka berbicara tentang gencatan senjata, tetapi yang terjadi adalah bom yang meluluhlantakkan rumah-rumah warga sipil. Mereka menyebut perundingan sebagai jalan keluar, tetapi dalam diam, mereka terus merampas tanah dan memperluas pemukiman ilegal.

Lihatlah tragedi terbaru ini. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 1.000 nyawa melayang dalam dua minggu terakhir akibat agresi Israel. Hanya dalam satu malam, serangan udara menghancurkan tiga rumah di Khan Yunis, membantai 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Tiga anak kecil tewas dalam serangan di Jalan Jaffa, sementara dua lainnya meregang nyawa di Khan Yunis. Apakah ini yang dimaksud Israel sebagai “pertahanan diri”?

Israel kerap memainkan peran sebagai korban di panggung dunia, tetapi tindakannya justru mencerminkan watak agresor sejati. Setiap kali dunia mengutuk serangan brutalnya, mereka berlindung di balik dalih keamanan, padahal realitasnya adalah proyek pemusnahan dan penjajahan yang sistematis. Israel tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga harapan, masa depan, dan kehidupan rakyat Palestina.

Di tengah gelombang kematian, Netanyahu dan pemerintahannya tetap bergeming. Mereka terus membombardir Gaza, sambil menawarkan “kesepakatan” yang penuh tipu daya. Mereka menyebut gencatan senjata, tetapi hanya jika itu menguntungkan mereka. Hamas diminta menyerah, sementara Israel terus melanggengkan penjajahannya. Ini bukan perundingan damai, ini adalah diktat dari pihak yang lebih kuat, yang ingin Palestina tetap tertindas.

Tidak ada moralitas dalam perang yang Israel lancarkan. Mereka menargetkan rumah, rumah sakit, bahkan kamp pengungsi. Tidak ada tempat aman bagi warga Palestina. Bahkan saat dunia merayakan Idul Fitri dengan sukacita, Gaza justru dihujani peluru dan rudal. Pengkhianatan ini bukan hanya soal pelanggaran perjanjian, tetapi juga tentang penghancuran sistematis terhadap hak asasi manusia.

Lebih dari 50.000 nyawa telah melayang sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Di balik angka ini, ada keluarga yang hancur, anak-anak yang kehilangan orang tua, dan masa depan yang dirampas secara brutal. Sementara itu, dunia seolah terpaku dalam kebisuan, membiarkan Israel bertindak sesuka hati.

Hamas telah menyerukan tekanan internasional terhadap Israel agar menghentikan agresi. Namun, selama ini, dunia tampaknya lebih memilih berdiam diri atau sekadar mengeluarkan kecaman tanpa tindakan nyata. Inilah yang membuat Israel semakin berani mengkhianati Palestina. Tanpa sanksi yang tegas, tanpa langkah nyata dari komunitas internasional, Israel tahu bahwa mereka bisa terus membantai tanpa konsekuensi.

Kejahatan Israel bukan sekadar peristiwa sesaat, melainkan pola yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Mereka berbicara tentang hak mereka atas tanah yang “dijanjikan,” sementara pada saat yang sama mereka mencabut hak hidup rakyat Palestina. Israel ingin dunia percaya bahwa mereka mencari perdamaian, tetapi tindakan mereka berbicara sebaliknya.

Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah Israel akan mengkhianati Palestina lagi, tetapi sampai kapan dunia akan membiarkan pengkhianatan ini terus terjadi. Rakyat Palestina tidak butuh simpati semata, mereka butuh keadilan. Dan selama dunia menutup mata terhadap kejahatan ini, Israel akan terus mengulang pengkhianatan mereka—tanpa rasa bersalah, tanpa pertanggungjawaban.

Continue Reading

News

Bantuan Kemanusiaan Indonesia: Gerak Cepat untuk Myanmar

Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar pascagempa 7,7 SR, termasuk 73 personel SAR, tenaga medis, serta ribuan paket logistik. Aksi ini menunjukkan solidaritas tanpa batas dalam situasi darurat.

Published

on

Monitorday.com – Ketika bencana datang, tidak ada batas negara dalam kemanusiaan. Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025), menewaskan lebih dari 2.500 orang dan membuat ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Dalam situasi darurat ini, Indonesia segera mengulurkan tangan, mengerahkan bantuan kemanusiaan yang melibatkan 73 personel SAR, tenaga medis, serta ribuan paket logistik untuk para korban.

Langkah cepat ini bukan sekadar aksi solidaritas, tetapi juga respons terhadap permintaan langsung dari pemerintah Myanmar. Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, mengonfirmasi bahwa pengerahan bantuan ini diputuskan bersama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta TNI.

Pada Selasa (1/4/2025), dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, tim SAR Indonesia bertolak menuju Myanmar dengan tugas utama pencarian dan penyelamatan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Misi ini dijadwalkan berlangsung selama dua pekan, dengan kemungkinan diperpanjang sesuai kebutuhan.

Tak hanya personel SAR, bantuan ini juga mencakup dukungan medis. Tim dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan armada kesehatan dari TNI turut serta membawa obat-obatan esensial. Pasokan logistik berupa 1.300 pouch biskuit protein, 500 paket makanan siap santap, 700 pakaian dan selimut, serta 1.000 lembar sarung dari Kementerian Pertahanan juga dikirimkan. Badan SAR Nasional (Basarnas) menambahkan satu unit truk dengan dua unit genset untuk mendukung operasional di lapangan.

Guncangan dahsyat ini telah menyebabkan banyak infrastruktur runtuh, akses jalan terputus, serta kondisi masyarakat yang semakin rentan. Seiring dengan meningkatnya jumlah korban, kebutuhan akan bantuan semakin mendesak. Tim evakuasi internasional bekerja bahu-membahu dalam upaya penyelamatan dan pemulihan.

Indonesia memahami bahwa krisis kemanusiaan seperti ini membutuhkan koordinasi cepat dan efisien. Sebagai negara dengan pengalaman menghadapi bencana besar, respons tanggap darurat yang dilakukan Indonesia menjadi bentuk komitmen dalam menjaga semangat kemanusiaan tanpa sekat. Dunia melihat bagaimana solidaritas bisa menjadi kekuatan dalam menghadapi tragedi.

Misi ini bukan hanya tentang pengiriman bantuan, tetapi juga tentang harapan. Harapan bahwa di tengah kehancuran, masih ada tangan-tangan yang siap membantu. Harapan bahwa kehidupan dapat kembali dibangun. Dan harapan bahwa kepedulian antarbangsa tetap hidup, meskipun di tengah situasi penuh duka.

Indonesia telah bergerak, menjawab panggilan kemanusiaan dengan sigap. Myanmar tidak sendirian dalam menghadapi bencana ini. Dunia terus bergerak, dan dalam setiap gerakan itu, ada nyawa yang terselamatkan.

Continue Reading

News

Diego Garcia di Ujung Badai

Iran disebut-sebut mempertimbangkan serangan ke Diego Garcia untuk mencegah AS menggunakan pangkalan itu. Dengan ketegangan meningkat, dunia menanti apakah ini akan menjadi perang atau sekadar strategi psikologis.

Published

on

Monitorday.com – Diego Garcia, pulau kecil di Samudera Hindia yang jarang disebut dalam perbincangan sehari-hari, kini menjadi fokus perhatian dunia. Sejak Amerika Serikat menempatkan pesawat pengebom di sana, spekulasi meningkat mengenai kemungkinan serangan balasan Iran. Laporan dari British Telegraph yang dikutip Ynet mengindikasikan bahwa para petinggi militer Iran sudah bersiap. Jika ancaman Presiden Donald Trump terhadap Iran semakin nyata, maka langkah pencegahan bisa saja diambil oleh militer Teheran lebih dulu.

Dalam dunia militer, serangan pertama sering kali menentukan arah peperangan. Pejabat Iran yang dikutip dalam laporan itu menegaskan bahwa mereka tidak akan menunggu untuk diserang. “Respons atas ancaman Trump harus melalui aksi, bukan kata-kata,” ujar seorang sumber dari lingkaran dalam Iran. Sebuah pernyataan yang terdengar seperti pukulan genderang perang.

Pulau Diego Garcia, yang secara geografis berada di bawah administrasi Inggris namun menjadi pangkalan militer utama AS, kini berada dalam ancaman langsung. Pesawat pengebom B-2 Spirit, yang dikenal sebagai senjata pemukul jarak jauh dengan teknologi siluman, telah ditempatkan di sana. Dengan kehadiran pesawat-pesawat ini, Iran tampaknya melihat Diego Garcia sebagai ancaman yang harus dinetralisir lebih dahulu sebelum konflik berkembang lebih jauh.

Namun, pertanyaannya, apakah Iran benar-benar akan menyerang lebih dulu? Ataukah ini hanyalah bagian dari strategi tekanan psikologis terhadap Amerika Serikat? Dalam politik internasional, permainan catur selalu dimainkan dengan strategi dan taktik yang penuh perhitungan. Iran tentu sadar bahwa serangan langsung ke Diego Garcia bukan hanya akan memicu reaksi dari AS, tetapi juga bisa melibatkan negara-negara sekutu di Eropa dan Timur Tengah.

Di sisi lain, Iran memiliki kemampuan misil yang sudah terbukti. Dengan jangkauan yang mencakup pangkalan militer AS di Bahrain dan Diego Garcia, ancaman ini bukan isapan jempol belaka. Komandan-komandan militer Iran telah diperintahkan untuk memastikan kesiapan penuh—dari sistem pertahanan hingga fasilitas nuklir. Semua skenario tampaknya sedang dipertimbangkan, dan dunia kini menunggu langkah selanjutnya.

Ketegangan ini juga memiliki dimensi politik yang lebih luas. Inggris, sebagai pemilik sah Diego Garcia, berada dalam posisi dilematis. Perdana Menteri Keir Starmer telah menyatakan niat untuk mengembalikan pulau tersebut ke Mauritius, tetapi dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS, keputusan ini menjadi semakin kompleks. Pulau kecil di tengah Samudera Hindia ini kini bukan sekadar sepetak tanah strategis, melainkan titik krusial dalam geopolitik dunia.

Jika Iran benar-benar melancarkan serangan ke Diego Garcia, maka dampaknya bisa mengguncang dunia. AS hampir pasti akan membalas, dan perang skala penuh di kawasan bisa menjadi kenyataan. Namun, jika ini hanya bagian dari strategi perang psikologis, maka kita sedang menyaksikan salah satu pertarungan diplomasi dan militer paling menarik dalam sejarah modern.

Yang jelas, dunia kini berada dalam fase genting. Apakah ini hanya permainan strategi, ataukah kita sudah di ambang konflik bersenjata yang lebih besar? Jawabannya mungkin akan segera terungkap, saat ketegangan ini mencapai puncaknya.

Continue Reading

News

Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Program Rumah untuk Guru Indonesia resmi berjalan dengan penyerahan kunci rumah subsidi bagi guru. Kolaborasi pemerintah, perbankan, dan lembaga statistik memastikan kesejahteraan guru demi pendidikan berkualitas.

Published

on

Monitorday.com – Langkah konkret pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru kini benar-benar terwujud. Program Rumah untuk Guru Indonesia, hasil kolaborasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta Badan Pusat Statistik (BPS), telah resmi berjalan dengan penyerahan kunci bagi para penerima manfaat. Sebuah wujud apresiasi nyata bagi para pahlawan tanpa tanda jasa.

Seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus penyerahan kunci dilakukan serentak di berbagai daerah, seperti Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, dan Makassar. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan betapa langkah ini merupakan gebrakan luar biasa dari pemerintah. Ia bahkan mengaku terkejut dengan percepatan realisasi program ini. “Awalnya kita hanya MOU saja, tapi tiba-tiba beberapa hari yang lalu Menteri PKP menyampaikan ke saya kita langsung serah terima kunci. Ini saya kira sebuah langkah maju yang luar biasa,” ujarnya dengan penuh apresiasi.

Dalam visi pembangunan sumber daya manusia yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, guru menjadi fondasi utama. Pendidikan yang berkualitas tidak bisa lepas dari kesejahteraan tenaga pendidik. Melalui program ini, para guru diberikan akses kepada rumah bersubsidi yang terjangkau dan layak huni, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam tugas utama mereka: mendidik generasi penerus bangsa.

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa ada 20 ribu unit rumah yang disiapkan bagi para guru, dengan penyerahan simbolis dilakukan pada 250 unit pertama. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi hunian, tetapi juga bertujuan untuk mendekatkan guru dengan lokasi mengajarnya. Dengan begitu, mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga dalam perjalanan jauh ke sekolah. “Tantangan kami tidak mudah, tetapi kami punya Presiden yang optimis, yakin, dan percaya diri untuk membangun Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri. Sebagaimana arahan Presiden, saya akan mengutamakan kebijakan juga kepada wong cilik,” tegas Maruarar.

Selain itu, peran sektor perbankan dalam merealisasikan program ini juga sangat penting. Direktur Utama BTN, Nixon L. P. Napitupulu, menyoroti bahwa masih banyak guru di Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni. Oleh karena itu, ia berharap program ini bisa terus berlanjut. “Ini adalah salah satu program pemerintah yang paling disukai masyarakat Indonesia, sekaligus bagian dari proses mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. Dengan dukungan keuangan yang tepat, impian para guru untuk memiliki rumah sendiri bisa lebih mudah diwujudkan.

Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengambil peran kunci dalam program ini dengan menyediakan data yang akurat untuk mendukung kebijakan penyediaan rumah bagi guru. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan kebanggaannya karena data yang dihasilkan lembaganya dapat memberikan dampak nyata bagi kebijakan pemerintah. “Kami percaya bahwa data yang baik akan menjadi fondasi utama dalam membangun kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran, termasuk dalam mendukung penyediaan hunian layak bagi para guru,” ungkapnya.

Kolaborasi berbagai pihak dalam program ini menunjukkan komitmen bersama untuk memberikan apresiasi yang lebih besar bagi tenaga pendidik. Guru bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk dalam aspek kesejahteraan. Dengan adanya program Rumah untuk Guru Indonesia, para pendidik kini dapat lebih tenang menjalankan tugasnya, tanpa harus mengkhawatirkan tempat tinggal mereka.

Semangat membangun negeri tidak bisa hanya dibebankan pada satu sektor saja. Sinergi antara kementerian, lembaga keuangan, dan penyedia data menjadi pilar utama dalam keberhasilan program ini. Pemerintah telah membuka jalan, dan diharapkan langkah ini bisa terus berlanjut untuk lebih banyak guru di seluruh Indonesia. Karena ketika guru sejahtera, pendidikan pun akan semakin maju, dan masa depan generasi penerus bangsa semakin cerah.


Continue Reading

News

Mudik Tahun Ini Pecah Telor

Sebanyak 1,9 juta kendaraan keluar dari Jakarta selama arus mudik Lebaran 2025, meningkat 25,5 persen dibanding hari biasa. Rekayasa lalu lintas dan kesadaran pemudik berperan dalam kelancaran perjalanan.

Published

on

Monitorday.com – Jakarta kembali menjadi saksi pergerakan besar-besaran jutaan kendaraan menuju kampung halaman. Sejak Jumat, 21 Maret hingga Selasa, 1 April 2025 pagi, sebanyak 1,9 juta kendaraan telah keluar dari wilayah ibu kota. Angka ini mencerminkan betapa besarnya animo masyarakat untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, meskipun tantangan lalu lintas masih menjadi perhatian utama.

Irjen Pol Agus Suryonugroho, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas kumulatif keluar Jakarta dalam periode H-10 hingga H+1 Lebaran 2025 mencapai 1.963.152 kendaraan. Jumlah ini meningkat 25,5 persen dibanding hari normal dan 0,5 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagian besar kendaraan menuju ke arah Tol Transjawa melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama dengan total 726.565 kendaraan, mengalami lonjakan signifikan sebesar 139,1 persen dibanding hari biasa. Sementara itu, arus kendaraan yang menuju arah Merak melalui GT Cikupa tercatat sebanyak 491.987 kendaraan. Meski jumlah ini tetap tinggi, terdapat penurunan sebesar 38 persen dibanding arus mudik Lebaran 2024.

Peningkatan volume kendaraan ini menunjukkan bahwa sistem rekayasa lalu lintas yang diterapkan tahun ini benar-benar diuji. Dengan tingginya lonjakan kendaraan, pemerintah bersama kepolisian melakukan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran arus mudik, termasuk penerapan sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap di titik-titik strategis.

“Kami terus berupaya agar arus mudik ini tetap berjalan lancar dan aman. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga dan Jasa Raharja, menjadi kunci utama dalam mengatasi lonjakan kendaraan yang begitu besar,” ujar Kakorlantas.

Sistem one way yang diterapkan lebih awal dibanding tahun sebelumnya terbukti efektif dalam mengurai kemacetan di jalur utama. Pemudik pun merasakan manfaatnya, dengan perjalanan yang lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, pemantauan lalu lintas melalui CCTV dan sistem kontrol di berbagai titik memungkinkan petugas untuk merespons dengan cepat apabila terjadi kepadatan.

Di sisi lain, meskipun volume kendaraan meningkat drastis, angka kecelakaan selama periode mudik tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Data dari kepolisian menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan turun sebesar 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran pemudik terhadap keselamatan berkendara semakin meningkat, didukung dengan berbagai kampanye keselamatan yang terus dilakukan oleh kepolisian dan instansi terkait.

Namun, perjalanan mudik bukan hanya tentang angka-angka statistik. Di balik kepadatan kendaraan dan strategi rekayasa lalu lintas, ada sejuta cerita dari para pemudik yang ingin segera sampai di kampung halaman. Ada yang berangkat sejak dini hari agar terhindar dari macet, ada pula yang memilih perjalanan malam dengan harapan jalan lebih lengang. Semua memiliki tujuan yang sama: merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta.

Tak bisa dipungkiri, tantangan di perjalanan tetap ada. Cuaca yang tak menentu, kondisi jalan yang beragam, serta faktor kelelahan menjadi hal yang harus diantisipasi oleh setiap pengendara. Oleh karena itu, Kakorlantas mengimbau agar pemudik tetap mengutamakan keselamatan dengan beristirahat di rest area jika merasa lelah, mematuhi rambu lalu lintas, dan menjaga kecepatan berkendara.

Dengan segala persiapan dan langkah antisipasi yang telah dilakukan, arus mudik tahun ini bisa dikatakan berjalan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Semua pihak telah berkontribusi, mulai dari petugas kepolisian di lapangan, operator jalan tol, hingga para pemudik yang semakin sadar akan pentingnya keselamatan berkendara.

Mudik selalu menjadi ritual tahunan yang penuh warna, cerita, dan tantangan. Dan tahun ini, dengan rekor 1,9 juta kendaraan meninggalkan Jakarta, kita kembali membuktikan bahwa semangat untuk pulang ke kampung halaman tak pernah surut.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN