Ruang Sujud
Jangan Sia-Siakan Waktu Yang Diberikan
Published
1 year agoon
By
Robby KarmanTidak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Terkadang, kita merasa seolah-olah hanya dalam sekejap mata, sudah berlalu sehari, seminggu, sebulan, atau bahkan setahun. Ada yang merasa baru kemarin masih seorang anak-anak, tetapi sekarang telah tumbuh menjadi dewasa. Ada juga yang merasa baru-baru ini masih muda, tetapi kini telah memasuki usia yang lebih tua. Bahkan, beberapa dari mereka yang merasa baru-baru ini masih dapat kita temui dan berbicara dengan mereka, sekarang sudah tidak ada lagi di antara kita. Inilah realitas tentang waktu: ia terus berputar, dan kita tidak dapat memutar kembali waktu yang telah berlalu.
Dalam Al-Qur’an, Allah bersumpah mengenai pentingnya waktu:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, serta saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3)
Namun, sayangnya, banyak di antara kita yang masih mengabaikan pentingnya waktu dan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah. Mereka menghabiskannya dengan aktivitas yang tidak bermanfaat untuk akhirat mereka atau terlalu terjebak dalam urusan dunia. Beberapa bahkan lalai dalam menjalankan kewajiban-kewajiban agama mereka sebagai seorang Muslim. Ketika diingatkan tentang akhirat, mereka sering mengatakan, “Nanti saja,” padahal kematian bisa datang kapan saja. Ini bisa mengakibatkan kerugian dan penyesalan di akhirat kelak.
Rasulullah Saw telah mengingatkan kita akan bahaya terbuangnya waktu:
“Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Waktu akan menjadi salah satu hal yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah, seperti yang dinyatakan dalam hadits:
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
Waktu adalah seperti pedang. Jika kita tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka ia akan memotong kita. Jika kita tidak mengisi waktu kita dengan kebaikan, pasti waktu akan terisi dengan hal-hal yang sia-sia. Oleh karena itu, menjaga waktu sangatlah penting. Kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya, karena waktu tidak akan menunggu kita. Jika kita tidak memanfaatkannya, waktulah yang akan menggilas kita.
Rasulullah Saw memberikan nasihat:
“Berlombalah dalam amal kebajikan dengan tujuh perkara, apakah kalian menunggu kecuali kemiskinan yang melupakan, atau kekayaan yang melampaui batas, atau sakit yang merusak atau renta yang menyebabkan penyesalan, atau kematian yang menunggu, atau Dajjal yang merupakan kejahatan yang ditakuti, ataukah kiamat yang lebih dahsyat dan lebih pahit.” (HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah ra, dan At-Tirmidzi)
Oleh karena itu, mari manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Marilah kita menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita harus meneladani Rasulullah dalam setiap langkah kita. Dan yang tidak kalah penting, kita harus berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan dan keistiqomahan, serta agar dijauhkan dari sifat lalai dan malas dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Ini adalah langkah penting menuju hidup yang lebih bermakna dan penuh berkah.