Monitorday.com – Jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dipertimbangkan akan dibawa ke Masjidil Haram sebelum kembali ke Tanah Air.
“Ternyata ada beberapa jemaah yang sejak kedatangan harus dirawat oleh KKHI,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief.
Sebagian jemaah bisa mengikuti safari wukuf, namun sebagian lainnya harus dibadalkan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi.
Hilman mengungkapkan beberapa jemaah yang dirawat belum pernah sekalipun ke Masjidil Haram.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk membawa jemaah tersebut ke Masjidil Haram.
“Sampai saat ini menurut tim medis sebagian tidak mungkin diajak tawaf dan sa’i,” jelas Hilman.
Namun, mereka akan mempertimbangkan masukan dari tim kesehatan untuk membawa jemaah hanya untuk melihat Ka’bah.
Selain itu, jemaah juga akan dipertimbangkan untuk kembali ke Tanah Air dalam waktu dekat.
Jadwal kepulangan akan disesuaikan dengan jadwal pesawat dan embarkasi yang mudah ditempuh.
“Jika jemaah yang sakit ada di gelombang dua, mereka tidak perlu ke Madinah,” ujar Hilman.
Hilman menjelaskan tanazul akan diupayakan dari embarkasi yang sama.
“Jadwal kepulangan jemaah akan dikompromikan dengan ketersediaan seat,” kata Hilman.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro mengatakan kondisi tahun ini akan mempertimbangkan screening kesehatan lebih ketat tahun depan.
“Jangan sampai jemaah kita tidak sempat ke Masjidil Haram atau melihat Ka’bah,” ujar Liliek.
Proses screening kesehatan akan diperketat agar jemaah yang berangkat benar-benar dalam kondisi sehat.
“Jemaah yang berangkat harus bisa mengikuti rangkaian ibadah haji secara paripurna,” tandasnya.
4o