Monitorday.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal isu kemanusiaan Israel-Palestina di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council) yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Riyadh, pada Jumat (20/10).
Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa tindak kekerasan harus dihentikan dan isu kemanusiaan harus menjadi prioritas saat ini.
Menurut dia, ASEAN dan GCC harus bersama-sama mencegah agar kondisi tidak semakin memburuk dan tidak melupakan bahwa akar masalahnya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
“Ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati. Di mana posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina,” ujar Presiden.
Selain soal Palestina, Presiden juga menyampaikan sejumlah isu. Di bidang ekonomi, Presiden mengatakan bahwa ASEAN dan GCC perlu maksimalkan potensi ekonomi melalui investasi dan perdagangan yang berimbang, terbuka dan adil, termasuk dengan membentuk kerangka perdagangan ASEAN-GCC.
“Dan melalui pembangunan industri, pengakuan sertifikasi halal serta pengembangan wisata halal,” sambung Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan isu di bidang ketahanan pangan dan energi. Menurut Presiden, keamanan rantai pasok pangan perlu terus dijaga melalui kerja sama teknologi pertanian dan pangan serta penyelarasan standar komoditas pertanian.
“Ketahanan sektor energi perlu kita perkuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan untuk mempercepat transisi energi,” ungkap Presiden.
Isu lainnya adalah terkait perlindungan pekerja migran. Presiden menegaskan komitmen ASEAN untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran di tengah situasi global saat ini yang dinilai tidak menentu. “Saya mohon dukungan negara-negara GCC,” demikian Presiden Jokowi.