Senin (26/2) ini, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk membahas rencana implementasi Program Makan Siang dan Susu Gratis ala Prabowo-Gibran. Informasi tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akhir pekan lalu, yang menyatakan bahwa program tersebut akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Pembahasan mengenai Program Makan Siang Gratis Ala Prabowo Subianto akan masuk dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025,” kata Airlangga, sebagaimana dilaporkan oleh CNBCIndonesia.com.
Pembahasan mengenai KEM-PPKF 2025 dijadwalkan akan dilakukan pada hari Senin (26/2) ini dalam Rapat Sidang Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“PPKF sedang dibahas, nanti Senin (26 Februari 2024) akan ada sidang kabinet. Jadi, tunggu saja Senin,” tambah Airlangga.
Prabowo-Gibran telah berjanji akan melaksanakan Program Makan Siang dan Susu Gratis untuk 82,9 juta rakyat miskin. Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa pembiayaan penuh yang dibutuhkan untuk program ini mencapai Rp450 triliun per tahun.
Meskipun demikian, Budiman mengklaim bahwa Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka hanya akan menghabiskan sekitar Rp120 triliun untuk pelaksanaan program ini di tahun pertama.
Ia juga menyebutkan adanya konsolidasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), UMKM, dan koperasi untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan-bahan tersebut.
Sementara itu, industri besar pangan nasional diharapkan akan berperan dalam mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian.
“Dengan pendekatan gotong royong produksi pangan seperti ini, diperkirakan terjadi penghematan hingga 40 persen‐50 persen dari kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN, jika hanya melakukan pembelanjaan hilir. Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp50 triliun‐Rp60 triliun saja,” ungkap Budiman dalam keterangan resmi seperti dikutip CNNIndonesia.