Monitorday.com, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersepeda bareng di Yogyakarta, Minggu (28/1/2024). Keduanya tampak akrab dan berbincang-bincang sambil bersepeda.
Video bersepeda itu dibagikan AHY melalui akun media sosial Instagram @agusyudhoyono. Dalam video tersebut, AHY terlihat berhenti di pinggir jalan karena mengetahui ada rombongan Presiden yang juga bersepeda.
Kemudian rombongan Presiden tiba di sebelah rombongan AHY dan menghentikan sepedanya. Saat itu AHY langsung memberikan hormat kepada Presiden, menanyakan kabar dan meminta izin untuk ikut bergabung dengan rombongan Presiden.
“Sehat pak? Boleh ikut pak?” tanya AHY.
“Sehat, sehat. Ayo,” jawab Jokowi.
Keduanya lantas bersepeda bersama. Jokowi mengenakan kaos hitam lengan panjang dengan celana olahraga hitam. Presiden mengenakan helm berwarna merah. Sedangkan AHY mengenakan kaos biru lengan pendek dengan celana olahraga dan helm biru.
Sambil bersepeda bersebelahan dengan Jokowi, AHY menjelaskan kepada Presiden kegiatannya beberapa hari ini, salah satunya menghadiri kampanye di Serang, Banten bersama Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Ia juga menyampaikan salam hormat dari sang ayah, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Jokowi.
Selanjutnya Presiden mengajak AHY ke rumah makan Gudeg Yu Djum di Yogyakarta untuk sarapan bersama. Di rumah makan itu keduanya duduk berdua di sebuah meja dan berdiskusi.
Menurut AHY, pada kesempatan itu dirinya banyak berdiskusi tentang isu kebangsaan dan kesiapan pemilu, agar berjalan aman, damai dan demokratis.
Usai sarapan, keduanya kembali melanjutkan bersepeda dan menyapa masyarakat di Yogyakarta.
“Pak Jokowi, AHY,” ujar masyarakat menyapa keduanya.
Saat sampai di depan Gedung Agung, Yogyakarta, AHY meminta izin kepada Presiden untuk melanjutkan kegiatan, dan keduanya berpisah.
AHY mengatakan, pertemuannya dengan Jokowi di Yogyakarta merupakan pertemuan yang baik dan produktif. Ia berharap pertemuan itu dapat menjadi langkah awal untuk membangun kerja sama antara Partai Demokrat dan pemerintah.
“Pertemuan ini merupakan pertemuan yang baik dan produktif,” kata AHY. “Saya berharap pertemuan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun kerja sama antara Partai Demokrat dan pemerintah.”
Judul berita ini menggunakan kata-kata yang provokatif, seperti “bersepeda bareng” dan “sinyal koalisi”. Kata-kata tersebut dapat menarik perhatian pembaca dan membuat mereka penasaran dengan isi beritanya.
Selain itu, judul berita ini juga menggunakan tanda tanya di akhir kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang ambigu. Hal ini dapat membuat pembaca bertanya-tanya apakah pertemuan antara Jokowi dan AHY tersebut memang merupakan sinyal koalisi di Pilpres 2024.
Dengan judul berita seperti ini, diharapkan pembaca akan tertarik untuk membaca beritanya dan mencari tahu jawaban dari pertanyaan mereka.