Monitorday.com – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI berharap agar Presiden Joko Widodo segera merampungkan kesepakatan ekonomi atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana, mengungkapkan bahwa negosiasi antara kedua belah pihak di tingkat parlemen sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Uni Eropa memiliki rencana untuk berinvestasi dalam ekonomi hijau di Indonesia, dan kami mendukung penuh komitmen ini,” ujar Putu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (25/6).
Putu menegaskan bahwa komitmen ini sangat diinginkan oleh kedua parlemen, dan BKSAP terus aktif mendorong negosiasi yang mendukung kedua belah pihak.
“Kami menunggu agar ratifikasi bisa dilakukan oleh kedua parlemen,” katanya.
Selain investasi ekonomi hijau, Uni Eropa juga berencana mendukung hilirisasi nikel di Indonesia, sehingga ke depannya Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah ke negara-negara Eropa.
“Diplomasi parlemen ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia,” tambah Putu.
Menurutnya, negara-negara di Eropa saat ini menghadapi tantangan dalam pertumbuhan ekonomi.
Kesepakatan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak.
“Saatnya kita fokus pada kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak dan mempercepat terwujudnya perjanjian ini,” ujar Putu.
Putu juga menekankan bahwa pendekatan diplomasi tidak bisa hanya dilakukan secara formal. Parlemen dapat membantu dalam melakukan diplomasi dan negosiasi untuk memastikan pemerintah masing-masing berada dalam satu jalur.
“Kami ingin memastikan bahwa investasi hijau juga difokuskan pada transfer teknologi dan pengetahuan untuk Indonesia. Tujuan CEPA adalah memastikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” jelasnya.