Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya Akademi Militer (Akmil) TNI untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan perubahan global dalam politik dan ekonomi.
“Akademi Militer harus mampu dan mau menyesuaikan, beradaptasi dengan disrupsi, dengan perubahan teknologi,” kata Jokowi ketika menyampaikan sambutan dalam acara peresmian Graha Utama Akmil di Magelang, Jawa Tengah, Senin.
Untuk merespons perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, Jokowi menekankan bahwa calon prajurit TNI yang sedang belajar di Akmil harus mendapatkan pelajaran dalam Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Presiden Jokowi berpendapat bahwa materi tersebut sangat penting dalam pengembangan dan penguasaan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dilengkapi teknologi canggih, seperti kapal atau pesawat tanpa awak yang bisa dipersenjatai dengan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk mengejar sasaran dengan tepat dan akurat.
“Hari ini, saya senang bisa bertemu di Akademi Militer. Ini ‘kawahnya’ para prajurit TNI AD terbaik, tempat menempa mental, menempa intelektual, dan menempa ketangguhan,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa pembangunan graha utama dengan luas 8.068 meter persegi akan memberikan dorongan bagi Akmil dan para tarunanya, karena fasilitas dan infrastruktur pendidikan di akademi tersebut akan menjadi lebih lengkap, canggih, dan modern.