Kisah Nabi Ibrahim (AS), Siti Hajar, dan putra mereka, Nabi Isma’il (AS), telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah Islam. Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika Siti Hajar berjuang keras mencari air di padang gurun untuk memenuhi kebutuhan putranya. Kisah ini menjadi inti dari munculnya Zamzam, sumber air suci yang masih mengalir hingga hari ini.
Latar Belakang: Ketika Nabi Ibrahim (AS) meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Nabi Isma’il (AS), di padang gurun yang kering tandus di antara dua bukit kecil, Ka’bah belum berdiri. Nabi Ibrahim (AS) mempercayakan keluarganya ini kepada kehendak Allah, dan dengan tulus Siti Hajar menerima takdir tersebut. Keterbatasan air di tempat itu memaksa Siti Hajar mencari solusi agar putranya tidak mati kehausan.
Doa Siti Hajar: Dengan penuh keyakinan dan tawakal kepada Allah, Siti Hajar memulai perjalanan mencari air di sekitar lembah antara bukit Shafa dan Marwah. Di tengah upayanya yang sungguh-sungguh, Siti Hajar melihat anaknya, Nabi Isma’il (AS), merintih kehausan. Dalam keputusasaannya, Siti Hajar berdoa dengan penuh ketulusan.
“Doakanlah kepada Tuhanmu, agar Dia menunjukkan suatu sumber air atau membuat air dari langit turun untuk kita.”
Doa ini mencerminkan keimanan dan kepasrahan Siti Hajar kepada Allah. Meskipun di tengah kesulitan, ia tetap percaya bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Menjawab doa.
Munculnya Zamzam: Sebagai jawaban atas doa tulus Siti Hajar, muncullah mukjizat luar biasa. Di bawah kaki Nabi Isma’il (AS), muncul sebuah sumber air yang segar dan berlimpah. Air ini tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup Siti Hajar dan putranya, tetapi juga menjadi tanda keajaiban Allah yang tak terhingga. Inilah awal mula Zamzam, sumber air yang penuh berkah dan suci.
Pelajaran Keimanan: Kisah munculnya Zamzam pada masa Siti Hajar mengandung banyak pelajaran keimanan. Pertama, ketika dihadapkan pada kesulitan, kita harus menjalani perjuangan dengan tawakal kepada Allah. Seperti yang dilakukan Siti Hajar, doa dan kepercayaan pada Allah merupakan kunci untuk mengatasi cobaan hidup.
Kedua, munculnya Zamzam juga menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana yang luar biasa, meskipun dalam situasi yang tampak sulit. Tidak ada yang terlalu sulit atau mustahil bagi Allah.
Keteladanan Siti Hajar: Siti Hajar menjadi teladan bagi umat Islam melalui kesabaran, keberanian, dan keimanan yang tulus. Meskipun ditinggalkan di padang gurun yang tandus, Siti Hajar tidak putus asa. Doanya dan perjuangannya menginspirasi umat Islam untuk tetap berusaha dan berserah diri kepada Allah dalam setiap kondisi kehidupan.
Penutup: Kisah munculnya Zamzam pada masa Siti Hajar adalah bagian dari warisan agung umat Islam. Melalui kisah ini, kita diajak untuk memahami bahwa setiap cobaan hidup memiliki hikmah dan bahwa keimanan yang kuat serta doa yang tulus dapat mengubah keadaan yang sulit menjadi sesuatu yang luar biasa. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari keberanian dan ketulusan Siti Hajar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Amin.