Monitorday.com, – Dalam upaya meningkatkan keamanan siber di sektor keuangan Indonesia, Spentera, perusahaan konsultan keamanan siber terkemuka, mengungkapkan tiga faktor kunci untuk memastikan ketahanan keamanan siber yang optimal: manusia, proses, dan teknologi.
Direktur Intelijen Siber PT Spentera, Royke Tobing, menegaskan pentingnya faktor manusia dalam keamanan siber. “Ketiga faktor ini harus dipertimbangkan secara berurutan. Jangan terbalik urutannya, misalnya membeli alat terlebih dahulu sebelum memikirkan proses dan manusia. Jika tidak dilakukan dengan benar, itu akan menimbulkan masalah,” ujar Royke.
Selain fokus pada faktor internal, Royke juga mengakui kecanggihan teknologi siber yang dimiliki oleh Israel. “Kita harus mengakui bahwa riset mereka (Israel) luar biasa, sangat luar biasa. Sampai sekarang pun itu menjadi sesuatu yang tak terbantahkan,” kata Royke.
Meskipun mengakui keunggulan teknologi Israel, Royke menegaskan bahwa Spentera tidak mendukung Israel dan bahkan tidak menyetujui konflik yang terjadi di negara tersebut. “Bukan berarti kami pro Israel, tapi memang harus diakui bahwa teknologi mereka sangat luar biasa,” ucapnya.
Pada diskusi yang berlangsung di Jakarta, Royke juga menyebutkan bahwa keamanan siber di Israel berada pada posisi unggul untuk skala global, menjadikannya salah satu pusat inovasi keamanan siber terbesar di dunia. Selain Israel, beberapa lokasi lain seperti Bay Area di San Francisco dan Greater Washington DC juga dikenal memiliki inovasi keamanan digital yang tinggi.
Dalam konteks keamanan siber, Israel juga dikenal memiliki spyware bernama Pegasus, yang dirilis oleh NSO Group. Meskipun Pegasus efektif dalam menangkal phising dan tindakan ransomware, teknologi ini tetap mendapat pengawasan ketat dari pemerintah di seluruh dunia karena dianggap sebagai alat yang bisa digunakan untuk melindungi dan menyerang.
Dengan memadukan pemahaman tentang faktor kunci keamanan siber dan kecanggihan teknologi yang ada, diharapkan sektor keuangan Indonesia dapat menghadapi tantangan keamanan siber dengan lebih efektif dan proaktif, melindungi diri dari ancaman yang semakin kompleks dan beragam.