Beberapa hari yang lalu, seorang kakek paruh baya terlihat sibuk menyelah motornya. Dia berjuang dengan sisa-sisa tenaganya untuk mendorong motornya yang mogok. Sang penulis, yang merasa penasaran dengan situasi tersebut, mencoba membantu, tetapi merasa kewalahan setelah beberapa saat. Mereka berbicara dengan penjual jus di dekatnya dan mengetahui bahwa kakek itu telah berjuang sejak lama.
Meskipun ada bengkel di dekatnya, kakek itu tidak bisa melangkah lebih jauh karena sakit kaki. Sayangnya, banyak orang kuat yang berada di sekitarnya hanya melihat, tidak melakukan apa-apa. Ini adalah contoh bagaimana orang sering kali gagal untuk melakukan tindakan kecil yang bisa memberikan dampak besar pada orang lain.
Sikap malu seharusnya muncul ketika kita hanya diam melihat seseorang yang mengalami kesulitan. Kita harus merasa malu karena membiarkan orang seperti kakek itu harus menyusahkan dirinya sendiri. Sikap seperti ini memang sulit dipahami, apakah mereka tidak melihat atau hanya menolak untuk peduli. Seharusnya kita selalu berusaha membantu dalam situasi seperti ini, bahkan dengan tindakan kecil seperti menawarkan bantuan atau sekadar bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi dengan motor Anda? Apa Anda butuh bantuan?”
Tindakan-tindakan kecil seperti ini, seperti memberikan senyuman kepada sesama Muslim, berbagi makanan dengan orang yang lapar, atau memberi minuman pada hewan yang haus, adalah bentuk kebaikan yang sering diabaikan. Namun, tindakan-tindakan kecil ini memiliki potensi untuk membawa kita menuju ampunan dan surga Allah yang luasnya tak terbatas.
Sejarah mencatat kisah seorang wanita pezina yang diampuni dosanya hanya karena memberi minum anjing yang kehausan di hari yang sangat panas. Hadits ini menggambarkan betapa Allah memperhatikan setiap amalan yang kita lakukan, sekecil apapun. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya.”
Begitu juga, dalam hadits lainnya, seorang laki-laki yang memberi minum anjing yang haus diberi pengampunan oleh Allah. Ini adalah bukti bahwa setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun, memiliki nilai di mata Allah.
Dari kedua hadits ini, kita dapat belajar bahwa Allah memperhatikan setiap amalan yang kita lakukan, bahkan tindakan sekecil biji sawi. Oleh karena itu, kita tidak boleh meremehkan tindakan kebaikan kecil, karena tindakan-tindakan ini dapat menjadi tiket kita menuju surga Allah yang luas.
Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa berbuat kebaikan, baik besar maupun kecil. Kita tidak boleh mengabaikan tindakan kebaikan kecil karena setiap tindakan kebaikan memiliki dampak besar di mata Allah. Kita harus merasa malu jika hanya diam melihat seseorang yang membutuhkan bantuan. Sebaliknya, kita harus berusaha membantu dengan tulus hati, karena itulah jalan menuju ampunan dan surga Allah yang begitu luas.