Ruang Sujud
Keberanian Umar bin Khattab: Dari Musuh Menjadi Pelindung Islam
Published
2 days agoon
By
Yusuf HasyimMonitorday.com – Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal karena keberanian, keadilan, dan ketegasannya. Sebelum memeluk Islam, Umar adalah seorang penentang keras ajaran Nabi. Namun, setelah hatinya terbuka, ia menjadi pelindung utama Islam dan salah satu tokoh besar dalam sejarah peradaban manusia. Kisah hidupnya mengajarkan banyak pelajaran tentang perubahan, keberanian, dan dedikasi.
Awal Kehidupan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir di Mekah pada tahun 584 Masehi, dari keluarga Bani Adi yang terpandang. Ia dikenal sebagai pemuda yang kuat, berpendirian teguh, dan memiliki kemampuan berbicara yang luar biasa. Umar tumbuh sebagai seorang yang dihormati di masyarakat Quraisy. Sebelum memeluk Islam, ia adalah seorang pedagang yang sukses dan memiliki kedudukan tinggi dalam suku Quraisy.
Namun, seperti banyak pemuda Quraisy lainnya, Umar memandang Islam sebagai ancaman terhadap tradisi nenek moyang mereka. Ia kerap menunjukkan permusuhan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Umar bahkan pernah merencanakan untuk membunuh Nabi, sebuah tindakan yang ia pikir dapat menghentikan penyebaran ajaran Islam.
Perjalanan Menuju Hidayah
Kisah masuk Islamnya Umar adalah salah satu momen paling luar biasa dalam sejarah Islam. Saat itu, Umar sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan niat buruknya, yaitu membunuh Nabi Muhammad SAW. Namun, di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang pria yang memberitahunya bahwa adiknya, Fatimah, dan suaminya, Said bin Zaid, telah memeluk Islam.
Marah mendengar kabar tersebut, Umar segera menuju rumah adiknya. Sesampainya di sana, ia menemukan Fatimah dan Said sedang membaca Al-Qur’an. Ketika Umar masuk, ia langsung memarahi mereka dan bahkan melukai Fatimah. Namun, Fatimah dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan Islam.
Melihat keberanian adiknya, hati Umar mulai luluh. Ia meminta untuk membaca lembaran Al-Qur’an yang ada di rumah itu. Ayat-ayat dari Surah Thaha yang dibaca Umar berhasil membuka hatinya. Dengan hati yang bergetar, ia langsung menuju rumah Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan keislamannya. Saat itu, para sahabat yang mendengar kabar ini sangat terkejut, tetapi juga merasa lega karena Umar adalah sosok yang kuat dan dihormati.
Keberanian dalam Membela Islam
Setelah memeluk Islam, Umar bin Khattab langsung menunjukkan keberaniannya dalam membela agama ini. Salah satu tindakan pertama yang dilakukannya adalah mengumumkan keislamannya secara terbuka di depan Ka’bah. Tindakan ini mengguncang kaum Quraisy, yang sebelumnya menganggap Islam sebagai agama orang-orang lemah.
Umar juga dikenal sebagai orang pertama yang mengusulkan agar ibadah dilakukan secara terbuka. Sebelumnya, kaum Muslim beribadah secara sembunyi-sembunyi karena takut akan serangan dari kaum Quraisy. Namun, dengan keberanian Umar, mereka mulai melaksanakan shalat di depan umum. Bahkan, Umar sering kali berdiri di depan barisan shalat untuk melindungi kaum Muslim dari gangguan.
Peran Umar dalam Hijrah
Keberanian Umar kembali terbukti saat kaum Muslim diperintahkan untuk hijrah ke Madinah. Ketika banyak sahabat hijrah secara diam-diam untuk menghindari pengejaran Quraisy, Umar memilih jalan berbeda. Ia pergi ke Ka’bah, mengumumkan niatnya untuk hijrah, dan menantang siapa saja yang berani menghalanginya.
“Barang siapa yang ingin istrinya menjadi janda dan anaknya menjadi yatim, silakan menghadangku di luar Mekah,” kata Umar dengan lantang. Tidak ada seorang pun yang berani menghentikannya. Keberanian ini memberikan semangat kepada sahabat lainnya untuk mengikuti jejaknya.
Kepemimpinan Umar sebagai Khalifah
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab menjadi salah satu sahabat terpenting dalam perkembangan Islam. Ia terpilih sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar ash-Shiddiq. Masa kepemimpinan Umar dikenal sebagai masa keemasan Islam, dengan banyak pencapaian luar biasa dalam bidang politik, sosial, dan militer.
Sebagai khalifah, Umar menunjukkan keberanian dan keadilan dalam memimpin. Ia memperluas wilayah Islam ke Persia, Mesir, dan wilayah lainnya, menjadikan Islam sebagai kekuatan global. Namun, meskipun memimpin wilayah yang luas, Umar tetap hidup sederhana dan selalu dekat dengan rakyatnya.
Keberanian Umar juga terlihat dalam keputusannya untuk menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Ia tidak segan-segan menegur pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan atau memperlakukan rakyat dengan tidak adil. Salah satu prinsipnya yang terkenal adalah, “Jika ada seekor keledai yang tergelincir di Irak, aku takut Allah akan menanyai aku mengapa aku tidak memperbaiki jalannya.”
Pelajaran dari Keberanian Umar bin Khattab
Kisah hidup Umar bin Khattab memberikan banyak pelajaran berharga. Pertama, keberanian sejati berasal dari keimanan yang kokoh. Umar menunjukkan bahwa dengan iman, seseorang dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan.
Kedua, perubahan adalah hal yang mungkin bagi siapa saja. Umar yang awalnya menjadi musuh Islam berubah menjadi pelindung utamanya. Hal ini mengajarkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik.
Ketiga, keberanian harus diimbangi dengan keadilan. Umar tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang berani, tetapi juga sebagai pemimpin yang adil. Ia selalu memastikan bahwa hak-hak rakyatnya terlindungi, tanpa memandang status atau kedudukan.
Penutup
Keberanian Umar bin Khattab adalah inspirasi bagi umat Islam sepanjang masa. Dari seorang musuh Islam menjadi pelindung dan pemimpin yang hebat, perjalanan hidup Umar membuktikan kekuatan iman dan dedikasi kepada Allah. Semoga kita dapat meneladani keberanian, keadilan, dan semangat Umar dalam menjalani kehidupan ini. Aamiin.