Monitorday.com – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan pasukan militer Israel, yang membombardir dan membakar gedung tersebut pada Senin (20/10).
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan ini mengakibatkan sejumlah pasien kehilangan nyawa.
Menurut laporan dari The National, RS Indonesia merupakan salah satu dari tiga rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza utara.
Serangan Israel yang berlangsung beberapa hari ini tidak hanya merusak fasilitas rumah sakit, tetapi juga membakar generator yang mengakibatkan pemadaman listrik, berbahaya bagi pasien yang bergantung pada perangkat oksigen.
Kemenkes Gaza menyatakan bahwa akses keluar-masuk untuk staf rumah sakit dibatasi karena area tersebut sedang dikepung militer. Hal ini memaksa jenazah pasien yang meninggal untuk dikuburkan di dalam kompleks rumah sakit.
Yousri Qarmout, seorang saksi mata, melaporkan bahwa pasukan Israel juga membakar gedung-gedung di sekitar rumah sakit, yang merupakan tempat tinggal bagi warga yang masih bertahan.
“Setiap hari, kami melihat asap membubung di mana-mana,” ujarnya.
Sementara itu, Iman Wadi, seorang pengungsi, menceritakan bahwa pasukan Israel menyerbu tempat penampungannya dan memperingatkan warga untuk tidak melihat ke arah yang salah, jika tidak ingin terancam nyawanya.
Sejak 19 Oktober, serangan intensif Israel terhadap RS Indonesia berlanjut, berisiko bagi nyawa sekitar 40 pasien dan 15 staf medis yang berada di dalamnya.
Agresi ini telah menyebabkan lebih dari 42.600 orang meninggal dunia dan jutaan lainnya mengungsi.
Israel mengklaim bahwa fasilitas medis digunakan oleh Hamas, namun tuduhan tersebut sering kali tidak disertai bukti dan justru memperburuk penderitaan warga sipil.