Monitorday.com – PLN Nusantara Power menargetkan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata di Purwakarta, Jawa Barat rampung di akhir tahun 2023. Pembangkit listrik berkapasitas 145 megawatt ini disebut akan menjadi PLTS terbesar kedua di Asia Tenggara.
Sekretaris PLN Nusantara Power, Ida Zubaidah mengatakan PLTS Terapung Cirata menjadi langkah perusahaan pelat merah itu untuk mendukung langkah pemerintah meningkatkan porsi EBT pada pembangkit listrik di Indonesia menjadi 23 persen pada 2025.
“Mudah-mudahan akhir tahun ini, atau paling lambat tahun depan awal sudah bisa beroperasi. Ini (pembangkit) EBT. Wujud komitmen PLN Nusantara Power untuk terus mewujudkan EBT,” kata Ida.
Ia menambahkan perseroan akan terus berupaya melakukan transisi energi fosil ke energi bersih pada pembangkit-pembangkit listrik yang dioperasikan. Hanya saja, ia tak menampik dibutuhkan waktu jangka panjangan dengan investasi yang besar untuk mencapai itu.
Sejauh ini, selain membangun pembangkit listirk berbasis energi bersih, Ida mengatakan PLN tengah masif melakukan co-firing atau penambahan biomassa dari berbagai sumber sebagai bahan campuran batu bara.
General Manager Unit Pembangkit Muara Karang PLN Nusantara Power, Maryono, menambahkan, PLTS Cirata nantinya akan menjadi penyeimbang Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Muara Karang yang masih berbasis energi fosil.
“Sekarang (proyek) masih on going itu akan dituntaskan (pemasangan) floating PV. Perkiraan di akhir tahun ini dia sudah bisa jalan,” kata Maryono.
Ia menambahkan, PLTS Cirata masih dalam tahap I penambahan kapasitas energi listrik PLN. Hingga saat ini, PLN Nusantara Power secara keseluruhan memiliki kapasitas pembangkit 17.057 megawatt dan akan bertambah menjadi 23.712 MW pada tahun 2025.
PLTS Terapung Cirata merupakan proyek PLTS Terapung pertama di Indonesia untuk menambah sistem kelistrikan wilayah Jawa Bali. Adapun proyek itu digarap oleh PLN Indonesia Power selaku anak usaha PT PLN (Persero) dengan perusahaan energi baru terbarukan asal Uni Emirat Arab, Masdar dengan nilai investasi mencapai 129 juta dolar AS.