MONITORDAY.COM – Waktu pemilihan umum (Pemilu) yang akan digelar pada 14 Februari 2024 semakin dekat dan panggung politik Indonesia semakin memanas dengan pergerakan calon presiden dan koalisi partainya.
Partai Demokrat, salah satu partai besar di Indonesia, telah memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto. Pengumuman ini disampaikan melalui pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai Demokrat, di hadapan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Rapat tersebut dihadiri oleh para pemimpin partai yang tergabung dalam KIM, antara lain Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana. Turut hadir pula Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dukungan terhadap Prabowo terlihat semakin solid, dengan empat partai besar yang memiliki perolehan suara melebihi ambang batas parlemen 4%, yaitu Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.
Keputusan ini secara signifikan memperkuat peta politik Pilpres 2024, yang akan diisi oleh tiga poros koalisi partai politik, yaitu Koalisi Anies, Koalisi Prabowo, dan Koalisi Ganjar.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dipimpin oleh Anies Baswedan telah menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden. Koalisi ini mendapatkan tambahan kekuatan dari PKB dan telah mendapatkan dukungan tiga partai politik dari parlemen, yaitu NasDem, PKB, dan PKS.
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP mendapatkan dukungan kuat dari partai parlemen dengan 19 kursi, yakni PPP.
Dengan dukungan ini, ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah memenuhi syarat presidential threshold untuk mencalonkan diri dalam Pilpres 2024. Koalisi Anies dengan dukungan 167 kursi, Prabowo dengan 261 kursi, dan Ganjar dengan 147 kursi.