Monitorday.com – Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menegaskan bahwa kelompok perlawanan Palestina itu tidak akan bisa dimusnahkan, meskipun kabar kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, beredar setelah dugaan pembunuhan oleh Israel pada Kamis (17/10).
Naim, anggota senior biro politik Hamas, dalam pernyataan kepada AFP, menyebutkan bahwa kematian para pemimpin Hamas justru akan meningkatkan popularitas kelompok tersebut.
“Hamas adalah gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat. Ini tidak dapat dihilangkan,” ujarnya.
Meskipun Naim tidak mengonfirmasi secara langsung kematian Sinwar, ia menekankan bahwa Israel salah jika percaya bahwa menghilangkan pemimpin Hamas akan menghentikan perjuangan rakyat Palestina.
“Hamas semakin kuat dan populer, dan para pemimpinnya menjadi ikon bagi generasi mendatang dalam perjuangan menuju Palestina yang merdeka,” tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengonfirmasi kematian Sinwar dalam sebuah video di YouTube. Ia menyatakan,
“Saya berdiri di hadapan Anda hari ini untuk memberi tahu Anda bahwa Yahya Sinwar telah dieliminasi.”
Netanyahu mengklaim bahwa Sinwar adalah bagian dari kekerasan yang paling mengerikan dalam sejarah Israel dan menuduhnya melakukan pembantaian.
Operasi militer Israel untuk melacak Sinwar berlangsung selama setahun, di mana mereka melakukan sejumlah tindakan di Rafah.
Dalam pernyataan lanjutan, juru bicara Angkatan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukan Israel terlibat dalam pertempuran dengan kelompok yang termasuk Sinwar, yang diyakini melarikan diri ke sebuah gedung sebelum akhirnya ditemukan.
Saat ini, Hamas belum memberikan pernyataan resmi mengenai kematian Sinwar, meninggalkan ketidakpastian di tengah konflik yang berkepanjangan ini.