Monitorday.com – Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI menyepakati penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M dibandingkan tahun sebelumnya. Keputusan ini diambil dalam Rapat Kerja di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/1).
Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, dan dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i, Kepala Badan Penyelenggara Haji Muhammad Irfan, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, serta jajaran Kementerian Agama lainnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, rata-rata BPIH 2025 ditetapkan sebesar Rp89.410.258,79. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00.
“BPIH 2025 turun dibanding tahun sebelumnya. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat,” ujar Nasaruddin.
BPIH terdiri atas dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar langsung oleh jemaah, dan Nilai Manfaat dari optimalisasi dana setoran awal jemaah.
Untuk tahun ini, Bipih rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62% dari total BPIH. Sisanya, Rp33.978.508,01 atau 38%, ditutupi oleh Nilai Manfaat.
Total Nilai Manfaat yang disepakati untuk operasional haji 2025 mencapai Rp6,83 triliun, lebih rendah Rp1,36 triliun dibandingkan tahun 2024 yang sebesar Rp8,20 triliun.
Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 221.000 jemaah pada 2025. Jumlah ini terdiri dari 201.063 jemaah haji reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing KBIHU, dan 17.680 jemaah haji khusus.
Nasaruddin Umar menjelaskan, kesepakatan ini akan menjadi dasar bagi Presiden Prabowo Subiyanto untuk menetapkan besaran BPIH, sesuai dengan Pasal 48 UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
“Kami memberikan apresiasi kepada Komisi VIII DPR yang meskipun dalam masa reses tetap bekerja keras demi kepentingan jemaah,” ujar Nasaruddin.
Menteri Agama berharap penurunan biaya ini tidak hanya menjadi kabar gembira di awal tahun, tetapi juga saat pelaksanaan haji.
“Kami ingin jemaah tidak hanya tersenyum di Januari, tetapi juga di Juni saat pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar tanpa kendala berarti,” tambahnya.
Penurunan biaya ini sejalan dengan obsesi Presiden Prabowo untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat melaksanakan ibadah haji dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi. Semoga ini menjadi harapan masyarakat yang ingin berhaji,” pungkas Nasaruddin.