Monitorday.com – Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Kalimantan Tengah, Akhmad Hamdan, memberikan respons tegas terhadap pernyataan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, yang menyebutkan kegagalan food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Akhmad menegaskan bahwa pengembangan food estate di Kalimantan Tengah, termasuk di lokasi Gunung Mas, sejauh ini telah berhasil. Sebagai bukti, pada bulan Januari 2024, telah dilakukan panen jagung di Gunung Mas dengan hasil produksi mencapai 6,5 ton per hektar.
“Pernyataan konyol mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, yang tidak tahu soal pertanian, berkomentar dan ikut-ikut mengurusi pertanian. Inikan konyol dan menyesatkan publik,” tegas Akhmad Hamdan kepada wartawan, dikutip Senin (29/1).
Dia juga menekankan bahwa lahan food estate Gunung Mas secara bertahap akan terus menghasilkan panen jagung dan menciptakan sinergi antara Kementan, petani, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat.
“Pembangunan food estate bertujuan merespons situasi nasional yang berdampak pada kondisi pangan nasional. Menilai program pertanian, padahal kalian yang tak paham pertanian sendiri yang dan menyesatkan publik. Membuat kondisi negara menjadi tidak kondusif karena informasi yang diungkapkan itu konyol dan menyesatkan,” tambahnya.
Akhmad Hamdan juga menyesalkan Tom Lembong memberikan pernyataan kegagalan food estate karena dianggap bukan bidang kerja dan keilmuannya. Dia mengingatkan publik bahwa saat Tom Lembong keluar dari kabinet pemerintahan Jokowi, banyak program yang ditinggalkan, seperti Online Single Submission (OSS), yang baru berhasil rampung setelah kepergiannya dari jabatannya sebagai Kepala BKPM.