Monitorday.com – Mulai tahun ini, semua sekolah dasar dan menengah di Terengganu memulai setiap sesi sekolah dengan pembacaan Al-Quran dan terjemahan selama 15 menit.
Proses ini dipimpin oleh siswa dengan bimbingan dua guru untuk setiap kelas, menurut Direktur Dinas Pendidikan Terengganu, Jelani Sulong.
Pembacaan dan penerjemahan satu halaman setiap hari akan tercatat dalam prestasi Al-Quran, kata Jelani.
Sebelum Proses Belajar Mengajar (PdP), seluruh guru dan siswa wajib membaca Al-Quran dan tafsirnya selama 15 menit.
Jelani berharap anak-anak yang tamat SD bisa menyelesaikan Al-Quran sebagai salah satu KPI Direktur Pendidikan Terengganu.
Program yang dinamai Al-Quran Di Hati ini melibatkan siswa Kelas Satu hingga Kelas Enam di 352 sekolah dasar dan siswa Kelas Satu hingga Kelas Tiga di 154 sekolah menengah.
Program ini bertujuan mencetak generasi yang melek Al-Qur’an, bertaqwa, dan cerdas.
Al-Quran Di Hati merupakan agenda JPNT Leaders in Education Transformation (PTP) untuk membudayakan membaca Al-Quran setiap hari.
Upacara peluncuran program ini diadakan di Sekolah Kebangsaan (SK) Serada, Kuala Terengganu, oleh Yang Dipertuan Muda Terengganu.
Menteri Besar, Datuk Seri Dr Ahmad Samsuri Mokhtar, dan Ketua Dewan Agama Islam dan Adat Melayu Terengganu, Datuk Shaikh Harun Shaikh Ismail, turut hadir.
Tengku Muhammad Ismail juga mendengarkan siswa SK Serada membacakan ayat suci Al-Quran, dilansir Berita Harian.
Jelani menyebut program ini sebagai bagian dari agenda Kepemimpinan Transformasi Pendidikan (PTP) JPNT untuk memastikan siswa melek Al-Qur’an setelah tahun keenam.
4o mini