Monitorday.com – Pemerintah berencana melanjutkan pembangunan kereta cepat sampai ke Surabaya, setelah sebelumnya telah diresmikan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung. Kajian mendalam tengah dilakukan untuk mewujudkan pembangunan kereta cepat yang akan diberi nama Merah-Putih itu.
Ditargetkan, kereta cepat Jakarta-Surabaya itu akan selesai pada tahun 2025, dan mulai dioprasikan tahun 2026. Apabila proyek kereta cepat Jakarta Surabaya ini terwujud, maka hal ini telah membuktikan ramalan Jayabaya.
Jadi pada abad ke-12, Prabu Jayabaya dari Kerajaan Kediri telah memprediksi bahwa: “Tanah Jawa kalungan wesi” atau “Pulau Jawa berkalung besi.” Ramalan ini kemudian menjadi kenyataan pada 17 Juni 1864 saat rel kereta pertama di Indonesia terpasang, menghubungkan Semarang-Solo-Jogja.
Tujuan rel ini adalah untuk mempermudah transportasi hasil bumi yang sebelumnya bergantung pada tenaga manusia atau hewan, yang tidak efisien. Pembangunan kereta api dimulai pada 1862, dan perusahaan swasta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) mengelolanya.
Hadirnya kereta api ini membuat kota-kota tumbuh, sehingga pembangunannya terus dilakukan. Sampai abad ke-20, hampir setiap sudut pulau Jawa terhubung oleh rel kereta api. Berkembanya teknologi membuat Jenisnya semakin beragam, bukan cuma kereta uap tapi juga kereta listrik.
Hingga saat ini, teknologi kereta api terus berkembang. Kereta listrik dinilai menjadi transportasi efisien yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa. Apalagi dengan tambahan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan berlanjut ke Surabaya. Hal ini semakin menunjukan ramalan kuno Jayabaya tentang “Kalung besi” telah terwujud di pulau Jawa.