News
Kesan Para Menteri Ikuti Retreat Kabinet Merah Putih
Published
4 weeks agoon
Monitorday.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menilai kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sebagai pengalaman yang sangat berharga.
Kegiatan itu, menurutnya, bukan hanya momen berkesan, tetapi juga berfungsi sebagai “shock therapy” penting dalam menyatukan langkah dan kekompakan seluruh jajaran pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
“Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet tetapi juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 di setiap instansi. Ini sangat bagus untuk diterapkan demi membangun kesamaan visi dan kekompakan di semua tingkatan,” ucap Nasaruddin Umar dalam video yang dibagikan Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Sabtu (26/10).
Menurut Menag Nasaruddin, kegiatan berupa senam pagi, latihan baris-berbaris, dan pembekalan tersebut tidak hanya menguji fisik para peserta tetapi juga mempererat hubungan dan sinergi antaranggota kabinet.
Aktivitas ini juga dirancang untuk menyelaraskan visi di antara jajaran menteri sehingga kekompakan sebagai satu tim bisa terwujud.
Hal senada disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, yang melihat kegiatan ini sebagai langkah efektif dalam menyamakan frekuensi kerja antarmenteri di kabinet.
“Kesannya sangat baik. Saya rasa ini adalah langkah efektif untuk menyamakan langkah dan frekuensi kerja di dalam kabinet Merah Putih ini,” ujar Dito.
Menpora Dito juga menggarisbawahi pentingnya hubungan kemanusiaan dan ikatan antaranggota kabinet sebagai fondasi dari sinergi yang kuat. Menurutnya, pendekatan ini dapat mempercepat tercapainya tujuan Presiden Prabowo dalam membentuk kabinet yang responsif dan efektif.
“Jadi ini mempercepat karena Bapak Presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan efektif,” ungkap Dito.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berbagi pengalaman pribadi tentang tantangan bangun pagi yang jarang ia lakukan.
Meski terasa sulit, ia menyadari bahwa latihan ini baik untuk melatih tanggung jawab dalam setiap keadaan dan berharap pola disiplin seperti ini bisa diterapkan di kementeriannya.
“Bangun paginya itu agak repot saya, biasanya kita tidurnya jam 2, bangun jam 5 subuh, habis subuh tidur lagi, nanti bangun jam 7. Nah, ini tidak. Kita tidurnya jam 2, jam 4 sudah harus bangun. Tapi itu bagus, karena hidup itu harus disiplin, tanggung jawab negara itu harus dipenuhi meski dengan tidur hanya beberapa jam. Begitu panggilan tugas, kita harus siap,” tutur Bahlil.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pun menekankan pentingnya kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan tugas kabinet, mengibaratkan kerja kabinet seperti sebuah tim sepak bola.
“Analoginya seperti tim sepak bola, ada yang bertugas di depan, ada yang di belakang, ada yang di samping, tetapi semua harus bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan,” ujarnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menuturkan retreat di Akademi Militer Magelang itu menggarisbawahi pentingnya kebersamaan, disiplin, dan kesatuan visi di antara anggota Kabinet Merah Putih.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mereka mampu membawa pemerintahan yang lebih solid dan efektif, siap menghadapi tantangan demi mencapai pencapaian-pencapaian besar di bawah komando Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan retreat itu lanjut Hasan Nasbi, merupakan langkah strategis untuk memperkuat kebersamaan, membangun disiplin, dan menyelaraskan visi kerja kabinet di pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Melalui kegiatan ini, para menteri memperlihatkan komitmen dan kekompakan dalam menghadapi tugas negara dengan disiplin tinggi dan kerja sama yang solid.