Monitorday.com – Generasi muda menjadi generasi yang banyak hadir sebagai intelektualis dengan kecakapannya akan akses teknologi dan keluasan akan ilmu pengetahuan.
Tentunya sebagai generasi yang memiliki banyak privilege hal ini menjadi sebuah keharusan bagi generasi muda sebagai katalisator perubahan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dan menjadi aktor penting dalam menciptakan sebuah kebijakan yang hadir untuk masyarakat secara luas (Istichimaharani, Ilmaa Surya & Habibah, 2016).
Hal inilah menjadi concern utama Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) saat mengunjungi Santani Papua.
Kaesang Pangarep berharap anak-anak binaan Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman di Sentani, Jayapura, Papua, dapat menjadi pemimpin pada masa depan.
Oleh karena itu, setibanya di Jayapura, Papua, Kaesang langsung bertemu dengan anak-anak binaan Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman dan berbincang-bincang dengan mereka sambil memberikan kiat-kiat kewirausahaan (entrepreneurship).
“Ke depannya, saya berharap dari panti asuhan tersebut lahir pemimpin-pemimpin baru masa depan karena mereka masih termasuk Gen Z, mungkin butuh beberapa tahun untuk bisa menjadi pemimpin,” kata Kaesang menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatannya di Jayapura, Papua, Ahad (26/11/2023).
Kaesang melanjutkan bahwa generasi Z (mereka yang lahir 1997—2012) merupakan calon pemimpin masa depan, bukan anak-anak milenial atau generasi Y, yang lahir pada rentang waktu 1981-1999.
“Milenial bukan pemimpin masa depan, millenial pemimpin masa kini,” kata Kaesang.
Di Panti Asuhan Pondok Putri Kerahiman, Kaesang menghabiskan waktu selama kurang lebih 1 jam berbincang-bincang bersama anak-anak panti. Dalam pertemuan itu, Kaesang didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dan anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka.
Di hadapan anak-anak, Kaesang berpesan kepada mereka untuk tetap semangat belajar dan meluangkan waktu untuk bermain.
“Gimana kabarnya? Saya dengar mau ujian? Kalau sudah belajar, jangan lupa hari ini main gim diperbanyak sama teman-teman karena belajar dan bermain harus seimbang. Ya, kalau ada yang suka belajar enggak apa-apa, tetapi sedikit-sedikit bermain, karena bermain berinteraksi dengan teman-teman,” kata Kaesang di hadapan anak-anak.
Dengan adanya interaksi, menurut dia, anak-anak akan belajar membangun jejaring. Jejaring yang baik merupakan faktor penting untuk memulai wirausaha.
Di Panti Asuhan, Kaesang disambut tari-tari khas Papua yang dipersembahkan anak-anak. Mereka juga menyanyikan lagu dalam bahasa Sentani.
Di tempat yang sama, Direktur Yayasan Panti Asuhan Putri Kerahiman Flori Koban menjelaskan bahwa tempatnya tidak hanya menampung anak-anak yatim piatu, tetapi juga anak-anak dari keluarga miskin (perekonomian lemah).
“Kami di sini semacam sabuk pengamannya, keluarganya,” kata Flori.
Dalam kunjungan pertamanya ke Jayapura sebagai ketua umum partai, Kaesang melanjutkan perjalanan dari Sentani ke Kota Jayapura bertemu pengurus Sinode GKI di Tanah Papua, kemudian bermain sepak bola bersama mantan pemain Persipura (Persipura All Stars). Terakhir, Kaesang dijadwalkan memimpin rapat konsolidasi bersama kader-kader PSI di Provinsi Papua.