Suatu hari, ketika Rasulullah SAW berkunjung ke rumah putrinya, Fathimah, beliau tidak menemukan cucunya di rumah. Fathimah memberitahu bahwa Hasan dan Husain sedang bersama ayah mereka, Ali bin Abi Thalib, yang pada saat itu sedang bekerja menimba air untuk orang Yahudi. Keluarga Rasulullah tidak memiliki persediaan makanan pada hari itu, sehingga mereka mengandalkan kurma sebagai satu-satunya sumber makanan.
Situasi tersebut menggambarkan keadaan yang sulit bagi keluarga Rasulullah. Ali, dengan penuh kesabaran, bekerja menimba air untuk mendapatkan beberapa butir kurma sebagai imbalannya. Sementara Hasan dan Husain bermain di sekitar sambil menggenggam sisa-sisa kurma, menunjukkan keteguhan hati mereka dalam menghadapi keterbatasan yang ada.
Rasulullah SAW, yang penuh perhatian terhadap kesejahteraan keluarganya, mengkhawatirkan kondisi cucunya yang terpapar teriknya matahari saat sedang berada di kebun tersebut. Beliau menyarankan kepada Ali untuk membawa pulang Hasan dan Husain agar terhindar dari paparan sinar matahari yang menyengat.
Namun, Ali dengan lapang dada menjelaskan kepada Rasulullah bahwa keluarga mereka tidak memiliki makanan untuk hari itu. Mereka memilih bertahan di kebun agar bisa mengumpulkan lebih banyak kurma untuk kebutuhan makanan keluarga.
Kisah ini mencerminkan sikap kesabaran, ketabahan, dan kebersamaan dalam menghadapi kesulitan. Meskipun dalam kondisi sulit, keluarga Rasulullah tetap bersatu dan saling mendukung. Ali, sebagai ayah yang bertanggung jawab, berusaha untuk memperoleh makanan bagi keluarganya meski dalam situasi yang sulit.
Rasulullah SAW pun ikut serta dalam usaha menimba air bersama Ali, menunjukkan contoh kepemimpinan melalui tindakan nyata. Bersama-sama mereka bekerja hingga berhasil mengumpulkan beberapa butir kurma yang menjadi harapan bagi keluarga tersebut.
Kisah ini mengajarkan tentang kepedulian, pengorbanan, serta arti pentingnya saling mendukung di antara anggota keluarga. Pesan moral dari kisah ini menegaskan pentingnya kesabaran, kebersamaan, dan tindakan nyata dalam menghadapi kesulitan hidup, serta pentingnya memperhatikan kesejahteraan keluarga dalam setiap situasi.