Dalam upaya untuk menyebarkan ajaran Islam, Rasulullah Muhammad ﷺ mengambil berbagai langkah strategis, salah satunya adalah dengan menggunakan media surat-menyurat. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengirim pesan ke berbagai raja dan penguasa pada masanya, memperkenalkan mereka pada Islam, mengajak mereka untuk beriman kepada Allah, dan mengakui kenabian Muhammad sebagai utusan-Nya.
Salah satu penguasa yang menerima surat dari Rasulullah adalah Kaisar Heraklius, pemimpin Romawi, dan Raja Kisra, gelar yang digunakan oleh beberapa raja Persia saat itu. Salah satu Kisra yang paling terkenal adalah Kisra II atau Abarwiz, yang akhirnya berakhir dalam tragedi setelah dibunuh oleh putranya sendiri dalam sebuah kudeta brutal. Semua anggota keluarganya yang laki-laki juga terbunuh, kecuali satu-satunya putranya, Ardashir.
Surat yang dikirimkan oleh Rasulullah kepada Raja Kisra mirip dengan surat-surat yang dikirimkannya kepada para raja dan kaisar di berbagai belahan dunia. Tujuannya tetap sama: mengajak mereka untuk memeluk Islam dan mengakui satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, Allah, serta mengakui Muhammad sebagai hamba dan utusan-Nya.
Surat ini dibawa oleh sahabat Rasulullah, Abdullah bin Huzafah as-Sahmi, yang juga pernah menjadi tawanan perang di tangan Kaisar Heraklius dari Kekaisaran Romawi Timur. Meskipun menghadapi berbagai godaan, Abdullah tetap teguh dalam keimanannya kepada Islam, yang akhirnya menyebabkan pembebasan seluruh tawanan perang Muslim.
Namun, respons Raja Kisra terhadap surat ini sangat berbeda. Setelah membaca surat tersebut, Kisra Abrawaiz merobeknya dengan marah, berkata bahwa surat ini dikirim oleh seorang hamba kepadanya. Berita ini kemudian sampai kepada Rasulullah, yang meramalkan bahwa Allah akan merobek kekuasaan Kisra.
Prediksi ini akhirnya menjadi kenyataan. Setelah kematian Kisra Abrawaiz, kekuasaan Kisra berantakan, dan anaknya, Syiruwaih, mengambil alih. Namun, pemerintahannya hanya berlangsung selama enam bulan, dan setelah itu, singgasana Kisra berganti-ganti di tangan sepuluh raja yang berbeda. Kesultanan Sasaniyah, yang telah berkuasa selama lebih dari empat abad, akhirnya runtuh dan mengalami pembagian yang tak terelakkan.
Rasulullah telah dengan tepat meramalkan bahwa setelah Kisra, tidak akan ada lagi Kisra berikutnya. Ini adalah contoh bagaimana dakwah dan pesan Islam yang dibawa oleh Rasulullah memiliki dampak yang mendalam pada berbagai peristiwa sejarah dan perubahan besar di dunia pada masanya.