Ruang Sujud
Kisah Umar bin Khattab Mendengar Surat Thaha
Published
2 hours agoon
By
Robby KarmanMonitorday.com – Umar bin Khattab, salah satu sahabat Rasulullah SAW yang paling terkenal, memiliki kisah luar biasa tentang perjalanan keimanannya. Sebelum memeluk Islam, Umar dikenal sebagai sosok yang tegas, keras, dan bahkan memusuhi Rasulullah SAW. Namun, satu peristiwa mengubah hidupnya secara drastis, yakni ketika ia mendengar ayat-ayat dari Surat Thaha.
Kemarahan Umar yang Berubah Menjadi Keimanan
Dalam masa jahiliah, Umar sangat menentang Islam. Ia bahkan memiliki niat untuk membunuh Rasulullah SAW demi menghentikan penyebaran dakwah Islam. Dalam perjalanan melaksanakan niat itu, seseorang memberi tahu bahwa adiknya, Fatimah binti Khattab, dan suaminya, Said bin Zaid, telah masuk Islam. Mendengar hal ini, Umar semakin marah dan langsung menuju rumah adiknya.
Saat Umar sampai, Fatimah dan Said sedang membaca lembaran Al-Qur’an yang berisi ayat-ayat dari Surat Thaha. Umar yang penuh amarah segera memukul Said dan menampar Fatimah hingga wajahnya berdarah. Namun, sikap tegar dan ketenangan Fatimah saat menghadapi amarah Umar justru menggugah hatinya.
Fatimah berkata, “Wahai Umar, kamu boleh memukulku, tetapi ketahuilah bahwa aku tidak akan meninggalkan Islam.” Mendengar ucapan tersebut, hati Umar mulai luluh. Ia kemudian meminta lembaran Al-Qur’an yang sedang dibaca.
Ayat yang Menyentuh Hati Umar
Namun, sebelum menyentuh lembaran itu, Fatimah meminta Umar untuk bersuci terlebih dahulu. Umar pun mengambil wudhu dan membaca ayat-ayat Surat Thaha:
“Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).”
(QS. Thaha: 1-3)
Ayat-ayat ini mengguncang hati Umar. Pesan lembut dan penuh kasih dari Al-Qur’an berbeda jauh dari anggapan Umar sebelumnya. Ia merasa bahwa Al-Qur’an adalah kebenaran dari Allah. Dengan hati yang terbuka, Umar langsung bertanya, “Di mana Rasulullah berada?”
Pertemuan dengan Rasulullah dan Keislaman Umar
Umar kemudian menuju rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam, tempat Rasulullah SAW dan para sahabat berkumpul. Saat Umar tiba, para sahabat khawatir atas niatnya. Namun, Rasulullah SAW dengan penuh keberanian menyambut Umar dan bahkan menariknya ke dalam rumah.
Di hadapan Rasulullah, Umar menyatakan keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Para sahabat yang menyaksikan peristiwa itu bersorak takbir, tanda kegembiraan atas masuk Islamnya salah satu tokoh Quraisy yang disegani.
Dampak Keislaman Umar
Keislaman Umar membawa dampak besar bagi dakwah Islam. Sebelumnya, umat Muslim menjalankan ibadah secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada kaum Quraisy. Namun, dengan keberanian Umar, mereka mulai beribadah secara terbuka. Umar bahkan mengawal Rasulullah dan para sahabat ke Masjidil Haram untuk melaksanakan salat berjamaah secara terang-terangan.
Hikmah dari Kisah Ini
- Hidayah Adalah Hak Allah: Umar, yang awalnya sangat memusuhi Islam, menjadi salah satu pembela terkuat agama ini setelah mendapatkan hidayah.
- Kekuatan Al-Qur’an: Ayat-ayat Al-Qur’an mampu meluluhkan hati yang keras sekalipun.
- Keberanian dalam Dakwah: Keislaman Umar mengajarkan pentingnya keberanian dalam menyuarakan kebenaran.
Kisah Umar bin Khattab mendengar Surat Thaha adalah salah satu bukti keajaiban Al-Qur’an dalam mengubah hati manusia. Umar yang dulunya menjadi musuh Islam akhirnya menjadi salah satu khalifah terbaik dalam sejarah umat Muslim.