Monitorday.com – Para nelayan tentu membutuhkan bantuan permodalan untuk mengembangkan usahanya. Namun, kerap kali mereka kesulitan memperoleh pinjaman perbankan karena terbentur proses pengajuannya yang memang tidak mudah.
Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu Muryadi, Minggu (7/7/2024). “Ini karena nelayan dinilai sebagai satu jenis usaha yang berisiko tinggi,” ujarnya.
Wahyu mengaku sering mendapat keluhan para nelayan yang kesulitan mengakses bantuan modal dari perbankan. Karena itu, KKP berupaya membantu nelayan dengan meyakinkan pihak perbankan agar mau memberikan bantuan kredit.
Namun jika kredit bank sulit diperoleh, KKP memiliki solusi berupa pemberian kredit berbunga rendah. Bantuan kredit usaha ini diberikan melalui badan usaha resmi yang dikelola para nelayan seperti koperasi.
“Kami memiliki Badan Layanan Usaha (BLU) yang membuka peluang bagi pelaku usaha untuk mengajukan bantuan,” kata Wahyu. Namun, lanjutnya, itu diberikan melalui badan usaha berbentuk koperasi.
Menurut dia, nilai kredit yang diberikan juga tidak besar tergantung pagu anggaran yang dimiliki KKP. “Suku bunganya kecil, hanya 3 persen per tahun, tetapi uangnya tidak banyak,” ujarnya.
Bantuan permodalan dari BLU KKP ini diapresiasi peneliti oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Triyono. Menurut dia, bantuan modal menjadi hal penting bagi nelayan untuk mengembangkan usahanya.
“Akses permodalan inklusif ini tidak hanya bisa diakses oleh nelayan secara perorangan tetapi bisa berkelompok,” ujarnya. Menurut Triyono, program BLU KKP menjadi secercah harapan di tengah banyaknya lembaga mikro yang menerapkan bunga yang cukup tinggi.