Monitorday.com, – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis bahwa komoditas tilapia Indonesia memiliki potensi untuk menjadi primadona di pasar internasional. Dukungan ini didasarkan pada posisi Indonesia sebagai peringkat keempat eksportir tilapia dunia dengan nilai mencapai USD79 juta dan market share sebesar 9,7%. Pada tahun 2023, nilai ekspor tilapia Indonesia juga tumbuh menjadi USD82 juta. Pasar global tilapia tahun 2022 mencapai USD1,65 miliar, dengan sebagian besar ekspor dalam bentuk produk fillet beku, utuh beku, filet segar/dingin, dan utuh segar/dingin.
Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, ekspor tilapia Indonesia tumbuh sebesar 7% dari tahun 2017 hingga 2023, menunjukkan kemampuan tilapia Indonesia untuk bersaing di pasar global. Produk tilapia Indonesia mayoritas menembus pasar AS, Uni Eropa, dan Kanada, namun pasar lainnya juga dinilai potensial untuk dikembangkan. Tilapia Indonesia memiliki keunggulan karena tersertifikasi ekolabel dan dihargai paling tinggi dibanding produk sejenis dari negara lain di pasar AS.
Selain itu, tilapia Indonesia memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara menyeluruh, di mana setiap bagian tubuhnya dapat diolah menjadi produk bernilai tambah. KKP terus memperkuat kemitraan pelaku usaha dalam pengembangan budidaya tilapia, serta berupaya membuka akses pasar dan promosi ke negara Asia dan Timur Tengah untuk peningkatan ekspor tilapia Indonesia.
Dengan fokus pada pembangunan budidaya laut, pesisir, dan darat berkelanjutan, KKP berharap dapat memicu kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan budidaya tilapia.
Dengan potensi yang dimiliki, tilapia Indonesia diharapkan dapat terus bersaing dan menjadi primadona di pasar internasional, membawa manfaat bagi industri perikanan Indonesia serta kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.