Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan dan korporasi mengalami peningkatan pada bulan Desember 2023. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan ekonomi dan permintaan pembiayaan yang tinggi di akhir tahun.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2023 mencapai 73,3 persen dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT), naik dari 70,4 persen pada bulan November 2023.
“Penyaluran kredit baru ini dipengaruhi oleh permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” kata Erwin di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Erwin menambahkan, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan juga diperkirakan tetap tumbuh pada triwulan IV-2023. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan BI untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui stimulus fiskal dan moneter.
Di sisi lain, permintaan pembiayaan baru dari rumah tangga juga terus meningkat pada Desember 2023. Mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum, namun ada juga yang memilih koperasi dan leasing sebagai sumber pembiayaan alternatif.
“Rumah tangga memanfaatkan pembiayaan baru untuk berbagai keperluan, seperti konsumsi, investasi, atau modal usaha,” ujar Erwin.
Sementara itu, pembiayaan korporasi juga mengalami kenaikan pada Desember 2023. SBT pembiayaan korporasi mencapai 18,4 persen, naik dari 14,9 persen pada bulan sebelumnya.
Erwin menjelaskan, peningkatan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, yang membutuhkan modal untuk meningkatkan produksi dan distribusi barang.
“Korporasi memperoleh pembiayaan dari berbagai sumber, seperti dana sendiri, fasilitas kelonggaran tarik, atau perbankan dalam negeri,” kata Erwin.
Erwin berharap, peningkatan penyaluran kredit baru ini dapat berlanjut pada tahun 2024, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.