Monitorday.com – Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik jargon perubahan yang dibawa oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Rocky mengibaratkan keduanya sebagai molekul kimia.
“Anies molekul, Cak Imin molekul. Molekul Cak Imin masuk ke ruang sebelah kiri Anies dan tak bisa balik lagi, namanya osmosis,” kata Rocky, dalam sebuah seminar, dikutip Selasa (3/10).
“Molekul kecil masuk ke semi permiebel dinding dan menjadi molekul besar. Anies tergopoh-gopoh untuk mengucapkan perubahan dan Cak Imin bilang nggak perlu perubahan,” lanjut dia.
Karena inilah Rocky mempertanyakan, perubahan yang mana yang mau dilakukan oleh Anies. “Kita tak bisa tangkap dari Anies Baswedan. Karena yang mana anda (Anies) anggap sebagai perubahan nanti itu?” tukasnya.
“Cak Imin itu bukan faktor perubahan. Bahkan Cak Imin bilang, dia akan teruskan semua proyek Jokowi, termasuk stunting kalu begitu,” lanjut Rocky.
Berbanding terbalik dengan kubu Prabowo, menurut Rocky, justru mereka lah yang berpotensi melakukan perubahan. Meski selama ini selalu menggaungkan akan melanjutkan kebijakan Jokowi.
“Gerindra terus mengatakan bahwa oke, lanjutkan Pak Jokowi. Tetapi Gerindra paham bahwa ada hal yang tak mungkin diucapkan setelah Prabowo jadi Presiden,” ujarnya.
“Gerindra kasih peluang untuk perubahan. Apalagi SBY merupakan osmosis baru masuk di koalisi Gerindra. Jadi, kita lihat bahwa keadan ini menunjukan memang ada pengaturan baru dalam koalisi itu,” pungkas Rocky Gerung.