Monitorday.com – Muhammadiyah telah memutuskan untuk menarik dananya dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan memindahkannya ke bank syariah lain.
Keputusan ini telah direncanakan sejak tahun 2020 dan baru terungkap melalui sebuah memo yang diteken oleh Ketua Muhammadiyah, Agung Danarto, dan Sekretaris Muhammadiyah, Muhammad Sayuti. Memo bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana ini diterbitkan pada 30 Mei 2024.
Rencana penarikan dana dari BSI sebenarnya telah dibicarakan Muhammadiyah sejak 2020. Agung Danarto mengungkapkan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya Muhammadiyah untuk mendukung pengembangan program UMKM dan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan spirit Al-Qur’an, khususnya surah al-Mā’ūn.
Muhammadiyah juga telah merencanakan penerbitan petunjuk teknis terkait dana amal usaha dan persyarikatan yang disimpan di bank syariah pemerintah, termasuk BSI.
“Pandangan terkait BSI tidak ada kaitan dengan signifikansi dana pihak manapun yang disimpan di bank syariah tersebut, tetapi menyangkut tuntutan akuntabilitas publik terhadap BSI sebagai badan usaha milik negara yang menghimpun dana dari masyarakat,” kata Agung Danarto pada 2020.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menjelaskan bahwa penarikan dana ini merupakan bagian dari penataan keuangan Muhammadiyah.
Anwar mengatakan, penempatan dana Muhammadiyah yang terlalu banyak di BSI dapat menimbulkan risiko konsentrasi.
Untuk menghindari hal tersebut dan menciptakan persaingan yang sehat di antara bank syariah, Muhammadiyah memutuskan untuk merasionalisasi dan mengkonsolidasikan dana mereka.
“Muhammadiyah punya komitmen yang tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar Muhammadiyah bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah yang ada, terutama ketika dunia perbankan syariah tersebut berhubungan dengan Muhammadiyah,” jelas Anwar seperti silansir dari CNNIndonesia pada Kamis (6/6).
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, membenarkan adanya penarikan dana oleh Muhammadiyah. Meski tidak merinci jumlah dana yang ditarik, Wisnu menegaskan bahwa BSI tetap berkomitmen melayani dan mengembangkan ekonomi umat.
BSI juga menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat.
“Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat,” ucap Wisnu dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6).
Sebelumnya, BSI dan Muhammadiyah telah bekerjasama dalam bidang perumahan bersama BP Tapera dan Perumnas untuk kredit pemilikan rumah bagi pegawai di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah.
Selain itu, BSI dan Muhammadiyah juga berkolaborasi dalam meningkatkan inklusivitas dan penetrasi keuangan syariah bagi pelaku UMKM di bawah naungan PP Muhammadiyah.