Monitorday.com – Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, telah resmi diusung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi politik Anies menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 2029.
Peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, menyatakan bahwa keputusan Anies untuk kembali maju dalam Pilgub Jakarta adalah upaya untuk mempertahankan citra dan visibilitas politiknya.
Menurut Zuhro, dengan diusung oleh PKB dan tidak ada penolakan dari Anies, menunjukkan adanya saling sambut antara kedua pihak.
“Dalam kacamata politik, Anies ingin memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mempertahankan citranya dalam beberapa tahun mendatang. Sebaliknya, jika Anies tidak atau lama muncul ke permukaan, publik kemungkinan besar akan melupakan sosoknya,” kata Zuhro saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (14/6).
Zuhro juga menambahkan bahwa meskipun ibu kota telah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Jakarta masih akan menjadi barometer politik nasional dalam beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, posisi sebagai gubernur Jakarta tetap memiliki nilai strategis yang tinggi.
Nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, juga sempat diisukan bakal mendampingi Anies sebagai calon wakil gubernur Jakarta.
Menurut Zuhro, dalam dunia politik yang berorientasi pada kekuasaan, koalisi dan pencalonan seperti ini adalah hal yang lumrah terjadi.
“Belum tentu seperti itu, seperti menyongsong pilpres ada koalisi yang bubar, yang dijodohkan bubar, ini hanya baru simulasi saja,” kata Zuhro.
Langkah Anies ini dinilai sebagai strategi untuk tetap relevan dalam kancah politik nasional dan menjaga basis pendukungnya menjelang Pilpres 2029.