Keuangan
Langkah Gigih Menteri BUMN: Menyulam BTN Menjadi Raksasa Finansial
Published
2 days agoon
By
Natsir AmirMonitorday.com – Di awal tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meraih apresiasi yang tinggi atas keberhasilan transformasi yang dilakukan, sebuah prestasi yang diakui langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam sambutannya yang penuh semangat pada acara Rapat Kerja (Raker) BTN, Erick Thohir memberikan arahan sekaligus tantangan besar bagi bank pelat merah tersebut.
Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa BTN kini berada di jalur yang tepat untuk mencapai puncak kejayaan.
Dengan optimisme yang menggema, Menteri BUMN itu mendorong BTN untuk menatap lebih tinggi, dengan cita-cita menjadi sebuah mega bank atau bank raksasa yang tak hanya besar dalam ukuran, namun juga memberi dampak signifikan pada perekonomian bangsa.
“Transformasi yang telah dilakukan BTN bukan sekadar perubahan tampak di permukaan, tetapi telah menyentuh inti dari bisnis perbankan,” ujar Erick Thohir.
BTN, yang selama ini dikenal sebagai lembaga yang fokus pada sektor perumahan, kini semakin melangkah dengan penuh ambisi untuk memperluas jangkauannya, menghadirkan inovasi, dan mendigitalisasi layanan.
Melalui berbagai langkah strategis yang telah diambil, BTN berkomitmen untuk menjawab tantangan zaman dengan memperkokoh posisinya di pasar global, sekaligus mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, jalan menuju mega bank tentu tidak mudah. Erick Thohir dengan tegas mengingatkan bahwa transformasi yang telah dijalani harus terus berlanjut, bahkan harus dipercepat.
“Arahkan setiap langkah pada pencapaian yang lebih besar, bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, tetapi untuk kemajuan perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Dengan arahan tersebut, BTN kini menghadapi tantangan besar yang bukan hanya untuk bertumbuh, tetapi untuk mengukir sejarah baru dalam dunia perbankan Indonesia.
“Saya harap BTN tidak berpuas diri, kalau bisa BTN menjadi mega bank, yang bisa memberikan solusi perumahan dan ekosistemnya, saya rasa itu akan jadi proposisi yang menarik di masyarakat, jangan lelah bertransformasi karena transformasi tidak ada endingnya,” kata Erick Thohir, Jumat (3/1).
Di hadapan para peserta Raker yang terdiri dari jajaran Direksi dan Komisaris serta para karyawan BTN, Erick menilai transformasi yang dilakukan BTN sejak tahun 2019 terlihat banyak kemajuan yang dicapai oleh BTN, namun Erick berharap BTN tidak lantas berpuas diri.
“Progress yang luar biasa, saya hargai transformasi yang dilakukan BTN, kalau datang ke bank lain itu biasa, tapi saya percaya BTN akan mencapai kemajuan yang lebih pesat dan akan lebih mudah, karena biasanya yang besar sudah comfort, itu saya apresiasi BTN, transformasi sudah baik, jangan berpuas diri,” kata Erick.
Pada kesempatan yang sama, Erick juga memberikan sejumlah arahan yang mencakup tiga prioritas utama untuk BTN terkait strategi bisnisnya ke depan, yakni mengenai membangun kepercayaan, memberikan solusi, dan terakhir mengenai ekosistem.
Terkait kepercayaan, Erick berpesan kalau ingin BTN melangkah lebih maju, kepercayaan dari publik harus ditingkatkan, dan BTN dianggap telah melakukan langkah konkrit dengan memperbaiki tata kelola yang baik sebagai sebuah perusahaan.
Sementara itu, terkait solusi, Erick mengapresiasi langkah BTN sebagai Bank yang menjadi penyedia solusi bagi masyarakat dengan lebih dulu membangun persepsi dan menarik engagement dari masyarakat.
Erick menilai, banyak bank yang hanya menjual produknya, dan belum tentu memberikan solusi, selain itu masyarakat juga tidak mudah mempercayai produk atau layanan bank terlebih dengan maraknya informasi khususnya dari media sosial.
“Namun, BTN sudah mulai membangun persepsi, atau engagement, perubahan logo dan outletnya bisa membuahkan tidak hanya kepercayaan tapi juga engagement brand,” kata Erick.
Erick tak lupa memberikan sejumlah tips bagi BTN, khususnya mengenai ekosistem yang sedang digiatkan BTN karena BTN ingin membangun ekosistem menyediakan solusi untuk perumahan dan isinya. Erick meminta BTN menjajaki kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang memiliki basis nasabah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tentunya memerlukan pengelolaan gaji, namun juga membayar sekolah anak dan memiliki rumah melalui KPR.
“Pak Nixon bisa bekerjasama dengan bank-bank daerah, seperti di Solo, Banten, kita coba bisa back up, sebagai Bank kita tidak bisa berdiri sebagai menara gading tapi juga menjadi agregator,” kata Erick berpesan.
Selain dengan Bank Daerah, Erick juga mendorong BTN untuk mempererat kolaborasinya dengan PT KAI terkait pengembangan perumahan, dan juga bekerjasama dengan InJourney, induk usaha PT Angkasa Pura, untuk penyediaan solusi perumahan bagi para pekerja di kawasan Bandara.
“Jadi ekosistem bertemu dengan ekosistem, kita tidak selalu jadi front end, apakah dengan BPD, KAI atau start up, itu bisa mempercepat karena waktu tidak pernah cukup,” kata Erick.