Monitorday.com – Reruntuhan bangunan di Beit Lahiya menjadi saksi kehancuran akibat serangan Israel pada Ahad, 17 November 2024.
Sedikitnya 50 orang, termasuk anak-anak, syahid dalam serangan tersebut di Gaza utara.
Pasukan Israel membom bangunan yang menampung enam keluarga Palestina yang sedang mengungsi.
Direktur Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengungkapkan bahwa hampir sepertiga korban adalah anak-anak.
Puluhan korban terluka, sementara banyak lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan.
Mahmoud Basal menyatakan petugas tanggap darurat kesulitan mencapai lokasi akibat pengepungan Israel.
Diperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah seiring pencarian yang berlanjut.
Israel tidak memberikan komentar terkait serangan yang telah berlangsung lebih dari setahun ini.
Serangan ini menambah daftar panjang pembantaian Israel di Beit Lahiya dan Gaza secara keseluruhan.
Bulan lalu, serangan Israel di Beit Lahiya menewaskan sedikitnya 93 warga keluarga Abu Nasr.
Pada Sabtu, serangan di sekolah PBB Abu Assi menewaskan 10 orang dan melukai 20 lainnya.
Serangan udara terpisah di kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij pada Ahad juga menewaskan 17 orang.
Ledakan tidak berhenti sepanjang Ahad pagi di bagian tengah Jalur Gaza, menurut laporan Al Jazeera.
Rumah Sakit Al-Aqsa kewalahan dengan 17 korban tewas di kamar mayat dan kekurangan peti mati.
Banyak korban, termasuk anak-anak, berasal dari keluarga yang sama, menambah duka mendalam warga Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 43.846 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel.