Monitorday.com – Legenda Manchester United, Gary Neville, memberikan kritik tajam terhadap mantan klubnya setelah kekalahan memalukan dari Newcastle United dalam lanjutan Liga Inggris 2024-2025. Neville bahkan melabeli Manchester United sebagai klub terburuk di Inggris saat ini.
Laga pekan ke-19 yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Senin (30/12/2024) atau Selasa dini hari WIB, menjadi penutup tahun yang suram bagi Setan Merah. Dalam pertandingan tersebut, Manchester United takluk 0-2 di hadapan para pendukungnya sendiri.
Gol cepat Newcastle dicetak oleh Alexander Isak pada menit ke-4, sementara Joelinton menggandakan keunggulan pada menit ke-19. Dua gol tersebut cukup untuk membuat Man United terpuruk dan membuat para penggemar mereka kehilangan harapan.
Dengan hasil ini, Man United kini menempati posisi ke-14 klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 22 poin dari 19 pertandingan.
Kekalahan ini juga memperpanjang catatan buruk Man United menjadi empat kekalahan beruntun di semua kompetisi sejak kemenangan mereka atas Manchester City dalam Derbi Manchester.
Gary Neville, yang kini aktif sebagai pandit sepak bola, meluapkan kekecewaannya terhadap performa Man United.
“Anda sedang menyaksikan klub sepak bola terburuk di negara ini,” ujar Neville, seperti dikutip dari TEAMTalk.
“Mereka seburuk itu,” tambahnya.
Kritik Neville diperkuat oleh rentetan rekor buruk yang menyelimuti Man United. Kekalahan dari Newcastle menambah derita Setan Merah yang sebelumnya telah dikalahkan Nottingham Forest dan Bournemouth.
Ini merupakan kali pertama sejak Februari 1979 Man United mengalami tiga kekalahan kandang beruntun.
Selain itu, Setan Merah juga mencatatkan rekor buruk lainnya. Dalam satu bulan kalender, mereka telah kalah lima kali di Liga Inggris, pertama kali sejak September 1962.
Mereka juga kebobolan 18 gol sepanjang Desember 2024, jumlah kebobolan terbanyak dalam satu bulan sejak Maret 1964.
Saat ini, Man United memiliki selisih gol minus 5, setelah kebobolan 26 gol dan hanya mampu mencetak 21 gol di liga domestik.
Posisi mereka di klasemen hanya terpaut tujuh poin dari zona degradasi, menimbulkan kekhawatiran akan potensi terdegradasi ke Divisi Championship jika performa buruk ini terus berlanjut.
Pelatih Ruben Amorim menghadapi tantangan besar untuk membalikkan keadaan. Kekalahan demi kekalahan telah memicu pembicaraan tentang kemungkinan degradasi, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan bagi klub yang memegang gelar terbanyak di Inggris.
Tanpa pembenahan segera, mimpi buruk bagi Setan Merah ini bisa menjadi kenyataan.