Monitorday.com – Banyak orang tua mendambakan anaknya menjadi penghafal Alquran.
Beberapa orang tua membiasakan anaknya membaca dan menghafalkan kalamullah setiap hari.
Ada juga yang memasukkan anaknya ke pesantren tahfidz Alquran untuk mengikuti ritme pendidikan menghafal.
Manfaat menghafalkan Alquran sangat luar biasa, tidak hanya sekadar menyebutkan ayat dan surah.
Dengan hafalan dan tadabur ayat suci, iman anak-anak akan bertambah.
Mereka yang menghafal Alquran kelak akan menjadi inspirator pembangunan dan generasi masa depan.
Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an (LPQQ) Indonesia melantik 10.000 santri se-Indonesia yang telah lulus membaca Alquran.
LPQQ berhasil mengentaskan buta aksara Alquran hingga mencapai 7 persen.
Ketua LPQQ Indonesia, H. Mahbub Soleh Zarkasy, mengungkapkan hal ini dalam acara wisuda di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Acara wisuda mengambil tema gerakan nasional pengentasan buta aksara Alquran menuju Indonesia Emas 2045.
Mahbub menjelaskan bahwa wisuda ini diikuti oleh santri dari tiga provinsi: Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Ia menambahkan bahwa pengentasan buta aksara Alquran dicapai dalam waktu singkat, hanya sembilan bulan.
Meskipun ada kemajuan, para guru di Kelompok Belajar Membaca Alquran (Kbma) masih menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana.
Namun, Kbma tetap mendapatkan antusiasme tinggi dari remaja dan santri pelajar.
Metode pembelajaran klasik masih menjadi daya tarik bagi santri di era modern ini.
Mahbub berharap pemerintah dapat meningkatkan kerjasama dalam program pengentasan buta aksara Alquran.
Ia juga berharap pemerintah dapat membantu menyediakan fasilitas pembelajaran, terutama buku.