Monitorday.com – Hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengalami penurunan. Hal ini berbeda dengan dua Paslon lain, yakni Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin yang mengalami kenaikan.
Dalam survei yang dilakukan dilakukan pada 20 November hingga 3 Desember 2023 itu, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran 42,9 persen, lalu Ganjar-Mahfud 24,9 persen, dan Anies-Muhaimin 24 persen.
“Dilihat dari data, Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin terus menaik dan Ganjar-Mahfud terus menurun,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/12).
Dalam hasil survei yang sama, Prabowo-Gibran juga memiliki tren kenaikan suara yang lebih tinggi dibanding pasangan lainnya.
Ardian memperinci pada bulan September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Capaian itu sempat menurun pada Oktober menjadi 36,8 persen, tetapi kembali meningkat di November menjadi 40,3 persen.
“Di bulan November awal dan November akhir secara tren itu positif menjadi 40,3 persen dan sekarang naik kembali menjadi 42,9 persen,” jelasnya.
Kondisi berbeda justru dialami oleh pasangan Ganjar-Mahfud yang mengalami penurunan tren elektabilitas. Pasalnya tren elektabilitas Ganjar-Mahfud yang berada di angka 36,9 persen pada September turun menjadi 24,9 persen di akhir November.
“September 36,9 persen, kemudian Oktober 35,3 persen, tapi di awal November terjadi penurunan yang lumayan besar menjadi 28,6 persen. Kemudian, di November akhir 24,9 persen. Jadi angkanya ini untuk pak Ganjar trennya negatif,” tuturnya.
Sementara itu, Ardian menyebut pasangan AMIN mengalami kenaikan elektabilitas dari 15 persen pada September menjadi 17,2 persen pada Oktober.
“Tren peningkatan itu masih terus berlanjut pada awal November menjadi 20,3 persen dan akhir November menjadi 24 persen,” kata Ardian Sopa.
Survei LSI Denny JA dilakukan dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Responden sebanyak 1.200 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error kurang lebih 2,9 persen.