Monitorday.com – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menganalisis elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam 3 bulan terakhir. Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 itu memiliki tren menurun dibanding dua pasangan calon yang lain.
Survei LSI menunjukkan, bahwa di bulan september, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh elektabilitas sebesar 36,3%, lalu bulan Oktober 35,3%, dan di bulan November ini menurun drastis menjadi 28,6%.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menganalisis lebih lanjut terkait penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud. Dia menyebut salah satu alasannya ialah karena kubu paslon ini melakukan serangan ke Presiden Jokowi.
“Blunder kubu Ganjar atau PDIP, Jokowi semakin diserang justru pendukung Jokowi semakin banyak pergi dari pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Adjie, dalam rilis survei, Senin (20/11).
“Ketika kita coba buat breakdown dari simulasi 3 paslon, lalu kita coba buat simulasi breakdown pemilih puas dan kurang puas, pilihan atau dukungan pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi ke pasangan Ganjar-Mahfud justru mengalami penurunan,” lanjutnya.
Menurut Adjie, serangan kubu Ganjar Pranowo kepada Jokowi justru menyebabkan 7,5% pendukung Jokowi meninggalkan Ganjar. Dia menyebut pendukung Jokowi justru berbalik badan dari Ganjar ketika diserang.
“Di Oktober waktu itu, (pendukung Jokowi yang mendukung Ganjar) di angka 39,4%, di November 2023 turun di angka 31,9%. Jadi ada blunder yang dilakukan kubu Ganjar, karena semakin menyerang Jokowi,” jelasnya.
“Ternyata justru dukunganya di pemilih yang puas terhadap Jokowi justru mengalami penurunan. Ada penurunan 7,5% pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi lari dari pemilih Ganjar,” tandasnya.