Monitorday.com – Data State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024 menunjukkan konsumsi produk halal dunia mencapai 2,3 triliun USD pada 2022.
Transaksi produk halal global diperkirakan akan meningkat hingga 3,1 triliun USD pada 2027.
Indonesia menempati posisi ketiga dalam ekosistem halal dunia, setelah Malaysia dan Arab Saudi.
Namun, Indonesia masih tertinggal sebagai produsen makanan halal dibandingkan Brasil dan India.
Ameriza M Moesa menekankan pentingnya Indonesia menjadi produsen utama produk halal, bukan hanya konsumen.
Digitalisasi berperan penting dalam mendukung gaya hidup halal, termasuk makanan, fashion, dan jasa keuangan syariah.
Teknologi digital memudahkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan halal.
FESyar merupakan salah satu acara tahunan terbesar di Surabaya, mewakili seluruh wilayah Jawa.
Tema FESyar tahun ini adalah Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Regional Jawa.
Digitalisasi menjadi kunci akselerasi perkembangan industri halal di Indonesia.
Teknologi seperti fintech dan blockchain mempermudah pendanaan dan transparansi rantai pasokan halal.
Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah melalui acara seperti FESyar.
FESyar Jawa 2024 menampilkan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan showcase UMKM.
Bank Indonesia juga memprakarsai inovasi dalam Islamic Social Finance dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.
FESyar 2024 mencatat total transaksi penjualan UMKM sebesar Rp4,7 miliar.
FESyar Jawa 2024 melibatkan 153 UMKM offline dan 140 UMKM online dengan jumlah pengunjung mencapai 90.461 orang.