Monitorday.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan berbagai strategi pemerintah untuk mencapai target Indonesia Emas di sektor energi, dengan fokus pada optimalisasi industri minyak dan gas.
Hal ini disampaikan Luhut saat berbicara di acara Supply Chain & National Capacity (SCM) Summit 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Luhut menjelaskan bahwa ada tiga strategi utama yang diterapkan pemerintah untuk menjamin keseimbangan antara keamanan energi, dampak ekonomi, dan keberlanjutan di Indonesia.
Pertama, mengoptimalkan industri minyak dan gas; kedua, memperluas penggunaan biofuel; dan ketiga, memperkuat rantai pasokan domestik.
Terkait optimalisasi sektor minyak dan gas, Luhut menyebut pemerintah sedang mengatasi 11 masalah utama di sektor ini dengan membentuk satuan tugas lintas kementerian.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi tekanan fiskal akibat impor minyak yang tinggi. Satuan tugas ini diharapkan dapat mempercepat eksplorasi dan produksi di sektor hulu migas.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk menurunkan emisi karbon, terutama di sektor hulu migas dan sektor lain yang memiliki emisi tinggi.
Indonesia, kata Luhut, memiliki kapasitas penangkapan karbon terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik, setelah China dan Australia.
Luhut juga menekankan pentingnya memperluas pemanfaatan biofuel, termasuk ke sektor penerbangan melalui Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Pemerintah telah merancang Peta Jalan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan Nasional untuk memastikan ketahanan energi, nilai ekonomi, dan keberlanjutan penerbangan.
Menko Marves berharap agar strategi-strategi ini didukung oleh kolaborasi yang erat antara sektor publik dan swasta, serta komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Melalui Visi Indonesia Emas 2045, Indonesia bertekad menjadi negara maju dengan memanfaatkan kekayaan energi fosil, energi terbarukan, dan sumber daya biofuel yang dimilikinya.