Monitorday.com – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa teknologi pemerintah Indonesia, GovTech INA Digital, dapat mengurangi tingkat korupsi dan meningkatkan pendapatan negara.
“Korupsi akan berkurang, itu pasti. OTT (operasi tangkap tangan) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juga pasti akan berkurang,” ujar Luhut melalui akun Instagramnya, luhut.pandjaitan, pada Senin (27/5).
Menurut Luhut, GovTech akan membuat pemerintahan lebih efisien dan transparan, sehingga menyulitkan upaya korupsi.
“Dengan ini, jumlah korupsi akan sangat berkurang, dan itu akan membuat Indonesia lebih baik,” katanya.
Luhut juga mengungkapkan rasa malu terhadap kasus korupsi yang melibatkan kementerian, seperti yang terjadi di Kementerian Pertanian dengan mantan Menteri Syahrul Yasin Limpo dan di Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan mantan Menteri Johnny G. Plate.
“Ada kementerian yang korupsi sampai di pengadilan. Cukup memalukan semua itu,” ujarnya.
Selain itu, Luhut menyoroti potensi peningkatan pendapatan negara melalui GovTech berkat kemudahan berusaha dan efektivitas perizinan.
“Misalnya untuk izin hiburan, tidak lagi menjajakan dari satu pos ke pos lain, langsung di sini (GovTech) saja. Sehingga dengan begitu akan efisien,” jelasnya.
Kemudahan ini diharapkan menarik industri hiburan untuk menggelar acara di Indonesia, yang pada gilirannya meningkatkan penerimaan negara.
Luhut menyatakan bahwa sektor swasta belum masuk ke GovTech karena pemerintah masih melakukan konsolidasi aplikasi untuk sektor publik.
Setelah konsolidasi sekitar setahun, sektor swasta akan dimasukkan secara bertahap, seperti yang dilakukan Singapura.
“Singapura butuh beberapa tahun untuk memasukkan sektor swasta setelah benar-benar konsolidasi. Indonesia tentu lebih sulit dari Singapura,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo meluncurkan GovTech INA Digital di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (27/5).
INA Digital, sebagai penyedia solusi terpadu berbagai layanan digital pemerintah, termasuk portal nasional dan layanan terkait infrastruktur, diharapkan meningkatkan daya saing Indonesia secara global.