Monitorday.com – Saat bel berbunyi di sebuah sekolah dasar di Yogyakarta, Sari (39) sibuk membungkus ratusan porsi makanan bergizi. Warung makan kecilnya yang dulu sepi kini kebanjiran pesanan setiap hari.
“Dulu saya cuma jualan nasi uduk buat warga sekitar, sekarang pesanan bisa ratusan porsi!” katanya sambil tersenyum.
Sari adalah satu dari ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ketiban rezeki dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dengan anggaran yang ditambah dari Rp 71 triliun menjadi Rp 171 triliun, program MBG akan menjadi penggerak ekonomi raksasa bagi UMKM. “Jumlah sentranya akan meningkat, multiplier effect-nya luar biasa,” kata Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025.
Program ini bukan sekadar menyediakan makanan gratis untuk anak sekolah, tetapi juga menciptakan peluang bisnis bagi UMKM di berbagai daerah. Bayangkan, setiap hari jutaan porsi makanan harus disiapkan. Dari bahan baku, proses memasak, hingga distribusi, semuanya membuka lapangan pekerjaan baru. “Ada yang membeli bahan, ada yang memasak, ada yang mengantar. Ini adalah pekerjaan masif yang merata di seluruh Indonesia,” tambah Sri Mulyani.
Target MBG juga bukan main-main. Pemerintah berencana menjangkau 90 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. Ini berarti semakin banyak warung makan, katering kecil, dan pedagang pasar yang terlibat dalam rantai pasokan gizi nasional.
Namun, pelaksanaan program ini tentu memerlukan strategi matang, terutama dalam pembiayaan. Untuk itu, Sri Mulyani meminta Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut serta mendukung UMKM yang menjadi mitra MBG. Skemanya, UMKM yang mendapat purchasing order dari MBG bisa mengakses kredit modal kerja lebih mudah. “Ini adalah transformasi masif yang akan menggerakkan ekonomi dari akar rumput,” ujarnya.
Bagi UMKM seperti Sari, program ini lebih dari sekadar peluang bisnis. “Saya bangga bisa ikut memberi makan anak-anak sekolah. Mereka sehat, usaha saya juga maju,” katanya. Sari berharap program ini terus berjalan dan semakin banyak pelaku UMKM yang merasakan dampak positifnya.
Dengan dana jumbo Rp 171 triliun, MBG bukan hanya tentang gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga mesin penggerak ekonomi rakyat. Jadi, siapa bilang makan gratis cuma soal konsumsi? Ini adalah investasi jangka panjang yang bisa mengubah wajah ekonomi nasional!