Monitorday.com – Manchester United membuat keputusan mengejutkan pada pertandingan melawan Everton di Old Trafford, Minggu (1/12), dengan menolak mengenakan atribut LGBT yang diwajibkan Premier League.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap pemain mereka, Noussair Mazraoui, yang merupakan seorang Muslim taat, klub memutuskan untuk tidak mengenakan jaket pelangi yang biasanya dipakai sebelum pertandingan.
Liga Inggris menginstruksikan seluruh klub untuk mengenakan atribut pelangi, seperti ban kapten dan jaket, dalam mendukung komunitas LGBTQ+.
Namun, MU mengubah rencana awalnya yang semula menginginkan pemain mengenakan jaket pelangi, dengan memberi pengecualian kepada Mazraoui.
Menurut laporan dari The Athletic yang dikutip Mirror, Mazraoui secara pribadi meminta agar rekan-rekannya tidak mengenakan atribut pelangi. Keputusan ini didasari pada keyakinannya sebagai Muslim.
Sebagai respons, Manchester United mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa setiap pemain memiliki hak untuk menyuarakan pandangan mereka, terutama terkait dengan keyakinan pribadi, yang mungkin berbeda dari posisi klub.
Keputusan ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh kapten Ipswich, Sam Morsy, yang juga menolak mengenakan ban kapten pelangi karena alasan agama.
Sementara itu, kapten Crystal Palace, Marc Guehi, memilih untuk tetap mengenakan ban pelangi namun menambahkan pesan pribadi bertuliskan “Saya Cinta Jesus” sebagai bentuk dukungan kepada keyakinan agamanya.